Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap tanggal awal Ramadan 1443 Hijriah tahun ini antara pemerintah dan Muhammadiyah tetap berlangsung secara bersamaan.
Hal itu ia sampaikan merespons temuan peneliti LAPAN BRIN soal potensi perbedaan awal Ramadan 1443 H antara pemerintah dan Muhammadiyah.
"Diharapkan tahun ini masih sama antara Muhammadiyah dan pemerintah," kata Ma'ruf dalam video yang diterbitkan Setwapres, dikutip Rabu (30/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Muhammadiyah telah memutuskan melaksanakan ibadah puasa 1 Ramadan 1443 H pada 2 April 2022 mendatang. Sementara pemerintah belum memutuskan karena menunggu sidang isbat yang digelar pada 1 April 2022 mendatang.
Ma'ruf mengakui pendekatan yang digunakan Muhammadiyah dan pemerintah dalam menentukan awal Ramadan berbeda. Muhammadiyah lebih menggunakan metode Wujudul Hilal. Sementara pemerintah menggunakan metode rukyat.
Ia menilai awal bulan Ramadan yang ditetapkan oleh pemerintah dan Muhammadiyah bisa jatuh di hari yang sama apabila ketinggian hilal pada 1 April lebih dari dua derajat.
"Mudah-mudahan sama," kata dia.
Bila awal Ramadan tak bersamaan, mantan Ketum MUI itu tak ada mempersoalkannya. Perbedaan itu harus saling dipahami satu sama lain.
"Kalaupun tidak sama, itu sudah ada pemahaman bersama, artinya ada toleransi," kata dia.
Lihat Juga : |
Sebagai informasi, LAPAN menduga awal Ramadan 1443 Hijriah versi pemerintah akan jatuh pada Minggu 3 April 2022. Hal itu berbeda dengan versi Muhammadiyah yang jatuh pada 2 April 2022.
Profesor riset bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, mengatakan hasil pengamatan terkini menunjukkan hilal belum akan terlihat pada 1 April. Ketinggian hilal pada 1 April hanya sedikit di atas 2 derajat.
Kemudian Thomas menambahkan apabila hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Syakban akan genap 30 hari, dan awal Ramadan jatuh pada hari berikutnya.
(rzr/isn)