Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Banten, Jumat (1/4). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, ada tiga kali gempa susulan usai gempa yang terjadi pukul 14.14 WIB tersebut.
"Hingga pukul 14.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,4 atau aftershock," tutur Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis, Jumat (1/4).
BMKG merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, BMKG mengimbau agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Bambang.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa yang terjadi siang tadi terletak pada koordinat 7,14° LS ; 106,01° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 29 km arah tenggara Cikeusik, Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas IV MMI, Panggarangan dan Tanjung Lesung dengan skala intensitas II-III MMI, Jakarta, Tangerang Selatan, Cidahu, Tangerang, Bogor, dan Bandung dengan skala intensitas II MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Lihat Juga : |