BNPB: Terjadi Anomali dari Bencana Banjir di RI Sepanjang Maret 2022

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Apr 2022 05:04 WIB
BNPB menyebut terjadi anomali kejadian bencana alam banjir sepanjang Maret 2022 dibandingkan tujuh tahun sebelumnya.
BNPB menyebut terjadi anomali kejadian bencana alam banjir sepanjang Maret 2022 dibandingkan tujuh tahun sebelumnya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut terjadi anomali kejadian bencana alam banjir sepanjang Maret 2022 dibandingkan tujuh tahun sebelumnya.

Selain itu, jumlah kejadian banjir sepanjang tiga bulan pertama 2022 ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari membeberkan, selama periode 2015-2021, jumlah kejadian banjir pada Maret lebih rendah dari pada Januari-Februari. Kendati demikian, kejadian banjir pada Maret tahun ini berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk bulan Maret ini memang terjadi sedikit anomali dari pelaporan kejadian banjir di Indonesia," kata Abdul dalam konferensi pers, Jumat (1/4).

"Kami lihat memang intensitas kejadian banjir yang didominasi oleh puncak musim penghujan seharusnya ada di bulan Januari-Februari. Tetapi kami lihat di Maret 2022 itu kejadian banjir lebih banyak dibandingkan Maret 2021," imbuhnya.

Selain jumlah kejadian banjir Maret 2022 yang lebih tinggi dibandingkan setahun sebelumnya, kata Abdul, BNPB juga mencatat korban mengungsi, terdampak dan meninggal karena banjir lebih tinggi pada tahun ini.

Pada periode Januari-Maret 2022, jumlah pengungsi banjir naik menjadi 24.739 jiwa, sementara pada 2021 berjumlah 3.204 jiwa. Namun di sisi lain, jumlah korban terdampak akibat banjir di Maret 2022 mengalami penurunan sekitar 18 persen dari tahun sebelumnya, atau dari 587.987 orang turun menjadi 482.514 orang.

Selain itu, kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir pada Maret 2022, cenderung naik dibandingkan banjir pada Maret 2021. Banjir juga mengakibatkan 159 rumah rusak berat, 67 rumah rusak sedang, 407 jumlah rusak ringan, dan 151.255 rumah terendam.

Abdul kemudian meminta seluruh pemerintah daerah dan warga untuk melakukan kesiapsiagaan di April, lantaran Indonesia sudah mulai memasuki musim pancaroba dengan karakteristik utama didominasi oleh cuaca ekstrim, baik angin kencang, puting beliung, maupun hujan intensitas tinggi dengan durasi pendek.

"Salah satu upaya kesiapsiagaan, jika terjadi hujan deras dalam waktu lebih dari 1 jam secara terus menerus, dan jarak pandang kurang dari 50 meter. Maka segera evakuasi mandiri bagi masyarakat di sempadan sungai dan sempadan lereng," ujar Abdul.

(khr/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER