Abdul Mu'ti: Sriyatin Tak Wakili Muhammadiyah di Sidang Isbat

CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2022 05:58 WIB
Sekum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan Muhammadiyah tak pernah mendapat undangan Kemenag untuk hadir di Sidang Isbat 1 Ramadan, Jumat (1/4).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan kehadiran Sriyatin Siddiq dalam Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (1/4) lalu, tidak mewakili Muhammadiyah. (Akrom Hazami/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan kehadiran Sriyatin Siddiq dalam Sidang Isbat Awal Ramadan 1443 H yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (1/4) lalu, tidak mewakili Muhammadiyah.

Siddiq diketahui hadir secara daring dalam sidang tersebut. Kementerian Agama (Kemenag) mengklaim Siddiq hadir selaku Majelis Tarjih Muhammadiyah.

Mu'ti mengatakan sejak awal tak ada surat dari Kemenag kepada PP Muhammadiyah maupun Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah untuk menghadiri Sidang Isbat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prosedur di Muhammadiyah, untuk tertib organisasi, semua yang mewakili PP. Muhammadiyah di forum resmi harus membawa Surat Tugas resmi dari PP. Muhammadiyah/Majelis sesuai Surat Undangan," kata Mu'ti lewat akun twitter @Abe_Mukti, dikutip Minggu (3/4).

Mu'ti menegaskan karena tidak ada undangan dan tidak ada Surat Tugas, keikutsertaan Sriyatin tidak mewakili dan bukan merupakan representasi resmi PP Muhammadiyah.

Ia pun mengaku mendapat informasi soal surat Kemenag kepada Kepala Pengadilan Agama Palangka Raya, Kalimantan Tengah, tanggal 21 Maret agar menugaskan Sriyatin untuk menghadiri Sidang Isbat.

"Jadi kehadiran beliau dalam Sidang Isbat tidak mewakili PP Muhammadiyah," ujarnya.

Kemenag mengklaim kehadiran Sriyatin mewakili PP Muhammadiyah dalam sidang isbat beberapa hari lalu. Sriyatin hadir bersama Abdul Salam Nawawi dari Lembaga Falakiyah NU serta Syarif Ahmad Hakim dari Persis.

Selain perwakilan ormas, sidang isbat yang digelar hybrid ini juga diikuti duta besar sejumlah negara sahabat, LAPAN, BRIN, BMKG, dan tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama.

Kemenag memutuskan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada Minggu 3 April 2022. Keputusan ini berbeda dengan PP Muhammadiyah yang sudah dari jauh hari menetapkan 1 Ramadan pada 2 April.



Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi menyebut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas minta masukan dari perwakilan ormas sebelum memutuskan hasil Sidang Isbat.



(tim/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER