Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tak kuasa menahan air matanya saat mengunjungi rumah orang tua dari Sertu Eka di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (4/4). Sertu Eka adalah prajurit TNI yang dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Dudung tiba di kediaman orang tua Sertu Eka pada malam hari. Dia lantas menemui anak Sertu Eka, Vano (5), kemudian menggendong Vano di pangkuannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesaat ia menyerahkan anak Sertu Eka kepada istrinya yang duduk di samping. Sambil terus melihat anak Sertu Eka, Dudung terlihat menyeka air mata dengan tangannya sambil terisak.
Sesaat kemudian Dudung mengambil sehelai tisu yang disodorkan, lalu mengusap matanya dengan tisu tersebut.
Dalam kunjungan itu Dudung berjanji akan menanggung kebutuhan kedua putra dari Sertu Eka. Dudung juga akan memberikan beasiswa sekolah kepada keduanya hingga siap bekerja.
"Untuk adik Almarhum Sertu Eka akan kita bantu masuk Taruna Akademi Militer, sehingga diharapkan kelak dapat menjadi tumpuan keluarga membantu adik-adiknya," kata Dudung di kediaman orang tua Sertu Eka.
Dalam kunjungan itu, Dudung juga sempat berziarah ke makam Sertu Eka. Setelahnya, Dudung beserta rombongan menuju RSUD Dr. Soetomo menjenguk Vino (4th), anak Sertu Eka yang lain.
Vino berada di lokasi kejadian saat ayahnya dibunuh KKB. Dia terkena sabetan senjata tajam yang membuat jari tangannya terputus.
Sertu Eka Andrianto Hasugian tewas ditembak KKB di Jl. Trans Elelim Kp. Elelim Distrik Elelim, Yalimo, Papua, Kamis (31/3) pagi.
Selain itu, istri Sertu Eka yang merupakan bidan puskesmas juga menjadi korban tewas.
"Untuk prajurit TNI ditembak di bagian dada. Sedangkan istrinya dengan senjata tajam," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, saat dihubungi, Kamis.
Anak Sertu Eka yang masih balita juga menjadi korban, namun berhasil selamat.
"Demikian pula anak dari Almarhum yang masih balita menjadi korban keganasan OTK yaitu jari tangannya dipotong," kata Candra.
(yoa/wis)