Cerita Ramadan Penghuni Panti, Undangan Berbuka yang Kini Sepi

CNN Indonesia
Selasa, 12 Apr 2022 17:00 WIB
Ilustrasi. Menanti undangan buka puasa bersama panti yang kini sepi (Rifkianto Nugroho/ Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ramadan merupakan bulan yang paling ditunggu oleh seluruh umat Islam, tak terkecuali para penghuni Panti Al-Andalusia.

Para penghuni panti asuhan yang berada di Jalan Bangka II, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menyambut bulan suci dengan sukacita. Mereka memiliki asa yang terpendam. Undangan berbuka puasa.

Harapan itu salah satunya diungkapkan Rina Febrianti yang sudah empat tahun menjadi penghuni Panti Al-Andalusia. Rina berharap Ramadan tahun ini berbeda dengan dua tahun terakhir.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, undangan berbuka puasa kepada anak-anak panti menurun drastis. Pandemi berdampak besar bagi panti. Donatur berkurang lantaran ekonomi goyang.

"Semoga tahun ini berbeda dari kemarin. Bisa keluar-keluar jalan-jalan," ungkap Rina saat ditemui CNNIndonesia.com.

Meski demikian, Rina tak terlalu mempersoalkan undangan berbuka. Yang terpenting, Rina dapat berkumpul bersama 74 penghuni panti lainnya.

"Seneng udah seperti keluarga sama anak-anak lainnya," ungkap Rina.

Suasana Panti Asuhan Yayasan Putri Bungsu, Depok, Jawa Barat. Foto: CNN Indonesia/Nadhen Ivan

Sepinya undangan berbuka dibenarkan Muhammad Mansyur pengurus Panti Al-Andalusia. Selama pandemi Covid-19 jumlah donasi kian menurun.

Sebelum pandemi, Mansyur mengungkapkan, panti yang diasuhnya kebanjiran undangan buka puasa. Undangan berbuka telah memenuhi kalender sebulan penuh Ramadan bahkan sebelum memasuki bulan puasa. Tak jarang, jadwal undangan buka puasa bertabrakan karena banyaknya undangan yang diterima.

"Karena satu, dua, tiga (undangan) dengan tanggal yang sama," ungkapnya.

Namun, hal itu tak dialami Mansyur selama dua tahun terakhir. Agenda buka puasa bersama yang tak pernah absen dilakukan setiap tahun kini justru sepi.

"Undangan saat ini karena masih pandemi jadi enggak seperti dulu. Biasanya seminggu sebelum Ramadan ada undangan, tapi untuk saat ini belum. Kalau sekarang ada satu aja udah Alhamdulillah," ungkapnya.

Sepinya undangan berbuka puasa seiring dengan menyusutnya donatur. Banyak donatur panti yang terdampak pandemi.

"Donatur yang biasanya menyumbang, mungkin, mereka keuangannya juga sudah habis. Donatur yang udah lama bertahun-tahun, sekarang sudah enggak lagi," kata Mansyur.

Donatur yang masih konsisten memberikan bantuan jumlahnya bisa dihitung jari. Terbilang sangat sedikit untuk ukuran panti asuhan yang menampung 75 anak ini.

"Walau jumlahnya enggak besar, yang penting ada bantuan," ujar Mansyur.

Lihat Juga :

Untuk itu, rasa syukur selalu Mansyur panjatkan. Hal ini mengingat panti yang berdiri sejak 1995 masih dikaruniai rezeki di tengah masa pandemi yang sulit.

"Alhamdulillah, semuanya kita bersyukur aja. Ada waktunya makan enak ya makan enak, waktunya seadanya ya mie aja dengan telor," kata Mansyur.

Beruntungnya masih ada beberapa orang dermawan yang kerap kali mengirimkan sembako hingga makanan jadi ke panti ini. Pengurus panti bisa sedikit bernapas lega.

"Pandemi ini lebih banyak ngasih makanan jadi atau sembako," ujar Mansyur.

Mansyur berharap kondisi ekonomi Indonesia, khususnya para donatur dapat segera pulih. Dengan demikian roda kehidupan di Al Andalusia dapat tetap bergerak dan berdetak. Selain memberikan tempat tinggal bagi anak-anak yatim piatu dan kurang mampu, panti ini pun menyediakan pendidikan gratis dari SMP hingga SMA.

"Memang tugas panti asuhan itu mendidik mereka, memberikan makan, pakaian, pendidikan," tutur Mansyur.

(lna/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK