Kemenhub memprediksi ada sekitar 14 juta warga Jabodetabek yang akan melakukan perjalanan mudik. Paling banyak mengarah ke Jawa Tengah (Jateng). Sedangkan pemudik ke Pulau Sumatera, tidak bisa diprediksi jumlahnya.
Karena tidak terpantau besarannya, menjadi kewaspadaan tersendiri bagi pemangku kepentingan yang bertanggung jawab atas kelancaran arus mudik Idul Fitri 2022.
"Dari hasil survei kemarin, dari Jabodetabek aja itu sekitar 14 juta perjalanan, tapi yang memang paling banyak tujuannya itu ke Jawa Tengah," kata Ditjen Hubdat, Budi Setyadi, di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian yang ke Sumatra tidak terpantau, tapi artinya menurut saya yang Jabodetabek aja banyak, kemungkinan mereka akan ke arah Jawa Tengah maupun ke Sumatra," imbuhnya.
Kemenhub memprediksi, perjalanan darat masih menjadi primadona saat arus mudik Idul Fitri 2022. Termasuk pemudik yang akan ke Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.
Menurut Budi Setyadi, pemudik Idul Fitri 2022 masih memilih menggunakan kendaraan pribadi, baik roda empat ataupun roda dua.
"Kalau untuk moda transportasi yang banyak digunakan kebetulan itu banyak menggunakan transportasi darat, yang pertama menggunakan kendaraan pribadi, yang kedua sepeda motor dan ketiga menggunakan bus. Setelah itu baru mungkin yang kereta api dan pesawat," ujarnya.
Pemerintah dan kepolisian tidak menganjurkan masyarakat mudik menggunakan sepeda motor demi keselamatan dan kenyamanan. Sehingga dianjurkan menggunakan kendaraan umum, seperti bus, kereta api ataupun pesawat.
Namun hal itu tidak bisa dipaksakan, sehingga pemerintah bersama polri akan membangun pos pelayanan yang juga bisa digunakan sebagai tempat beristirahat bagi pemudik.
"Sebetulnya pemerintah kurang merekomendasikan terhadap para pemudik ya g menggunakan sepeda motor. Namun demikian apabila itu terjadi, pemerintah juga siap untuk mengantisipasi," terangnya.
Budi menerangkan, pos pelayanan itu akan berdiri di sejumlah jalan arteri, seperti di jembatan timbang hingga pos yang sengaja dibangun sebagai tempat istirahat bagi pemudik. Nantinya, di pos itu juga disediakan air minum, beribadah, tempat makan hingga melayani vaksinasi covid-19.
"Ada beberapa jembatan timbang yang akan dijadikan rest area, yang bisa memberikan pelayanan untuk istirahat, untuk makan minum, untuk salat kemudian untuk vaksinasi dan masalah rapid test," jelasnya.