Wakapolda Jabar Perintahkan Aparat Kawal Demo 11 April Tanpa Senjata
Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) memastikan para personelnya tidak membawa senjata saat menjaga demo 11 April mahasiswa dengan tuntutan menolak perpanjangan masa jabatan Presiden dan penundaan Pemilu 2024.
"Bagi anggota yang membawa senjata, simpan saja di rumah di tempat yang benar-benar aman," kata Wakapolda Jabar Brigjen Bariza Zulfi usai memimpin apel persiapan Direktorat Pengamanan Objek vital (Ditpamobvit) Polda Jabar di Bandung, Minggu (10/4).
Bariza memastikan bahwa Ditpamobvit Polda Jabar menggelar apel persiapan untuk melayani aksi unjuk rasa mahasiswa. Apel persiapan ini merupakan salah satu bentuk kesiapan Ditpamobvit untuk mengecek kondisi personel baik dari segi peralatan dan perlengkapan perorangan sesuai dengan atensi pimpinan kepolisian.
"Bahwa kita anggota Kepolisian Negara RI akan mengamankan dan melayani kegiatan besok," ujarnya.
Untuk pengawalan demo, Bariza memastikan aparat kepolisian melepas senjata. Bahkan ia menyampaikan kepada jajarannya untuk bersikap persuasif pada saat mengawal para mahasiswa.
"Karena besok kegiatan adik-adik mahasiswa, mereka penerus bangsa. Menunjukkan bahwa kita akan melayani dan mengamankan mereka, yang penting tidak ada pihak lain yang menyusup," ucapnya.
"Oleh karena itu, tidak perlu kita menggunakan tongkat-tongkat untuk melaksanakan pengamanan. Kita layani dan amankan sebagai anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa," kata Bariza menambahkan.
Selain pengamanan unjuk rasa, Polda Jabar juga memberi atensi terhadap pengamanan objek vital. Adapun dalam pengamanan obvit, sebanyak 828 personel bakal diterjunkan.
"Personel seluruh Polda Jabar dilibatkan karena ada yang bertugas di daerah obyek vital, baik itu kawasan industri, wisata, SPBU, depot Pertamina dan tempat lain yang dianggap vital untuk kita amankan seluruhnya. Tak hanya di Bandung tapi semua wilayah jajaran Polda Jabar," ujar Bariza.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menambahkan, pengawalan akan dilakukan anggota Polda Jabar dari mulai aksi unjuk rasa hingga selesai.
"Dalam hal ini, Polda Jabar untuk memastikan lokasi, benda-benda dan orang-orang yang terlibat kegiatan unras dapat berjalan dengan baik dan tertib tanpa ada gangguan yang berakibat kurang baik kepada masyarakat, sehingga aksi unras dapat berlangsung tertib," katanya.
Ibrahim pun menegaskan atensi Kapolda Jabar Irjen Suntana yang menginstruksikan seluruh jajarannya agar tidak membawa senjata api saat mengamankan aksi unjuk rasa.
"Polri menegaskan bahwa dalam mengamankan aksi unras, anggota polisi tidak diperbolehkan membawa senjata api," ujarnya.
"Polda Jabar tetap akan mengedepankan pola pendekatan persuasif dalam kegiatan unjuk rasa serta menghindari tindakan represif," kata dia menambahkan.
(hyg/gil)