Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) yang unjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta membubarkan diri dengan tertib. Mahasiswa yang tergabung dari beberapa Kampus itu meminta Presiden Joko Widodo untuk menyatakan secara tegas menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan jabatan tiga periode.
"Kepada Bapak Presiden Joko Widodo, untuk bapak secara tegas mengatakan bentuk perkataan yang konkret, bentuk perkataan yang tidak ambigu, tidak penuh keraguan," ujar mahasiswa dalam aksi Mimbar Keresahan Rakyat, Minggu (10/4).
"Bahwa beliau memang menolak penundaan Pemilu. Bahwa beliau memang menolak penambahan jabatan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para mahasiswa menyebut tanggapan dari presiden maupun menteri soal penundaan Pemilu hingga saat ini hanya muncul secara eksplisit tanpa ada kejelasan makna. Salah satu pernyataan tersebut adalah seruan Jokowi kepada para menteri untuk tidak lagi mendengungkan wacana Pemilu 2024 mundur.
Selain soal menolak penundaan Pemilu 2024, para mahasiswa juga meminta pemerintah menyelesaikan masalah ketimpangan ekonomi yang berdampak pada kenaikan harga barang pokok.
Aliansi Mahasiswa Indonesia mengungkapkan akan terus melalukan aksi simbolik, konferensi pers, dan penyebaran propaganda. AMI akan melaksanakan Simposium Nasional pada 13 April mendatang untuk membahas rumusan serta kajian masalah yang akan menjadi dasar gerak AMI.
Ketua BEM Universitas Indonesia, Bayu Satria, juga mengungkapkan bahwa AMI akan melangsungkan Kongres Rakyat pada 18 April mendatang. Kongres akan dihadiri berbagai elemen masyarakat yang akan menyampaikan keresahan dan tuntutannya.
"AMI akan melakukan aksi turun ke jalan pada 21 April mendatang untuk terus menyuarakan tuntutan dan menagih janji untuk Jokowi," tegas Bayu.