Puluhan massa aksi yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Tangerang menyindir wacana tiga periode Presiden Joko Widodo dengan plesetan lagu Potong Bebek Angsa.
Mereka mengganti lirik lagu tersebut dengan menyebut sosok yang gagal mengurus bangsa namun meminta tiga periode. Lagu itu mereka nyanyikan berulang-ulang sepanjang long march dari kawasan Tugu Tani menuju kawasan Patung Kuda.
"Potong bebek angsa masak di kuali, gagal urus bangsa minta tiga kali," teriak puluhan mahasiswa tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, ratusan massa aksi yang berasal dari berbagai kelompok dan terpisah-pisah merapat di kawasan patung kuda. Salah satu dari mereka membentangkan spanduk yang meminta Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ditangkap.
Selain Luhut, mereka juga meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diusut. Mereka menilai Erick dan Luhut terlibat bisnis PCR.
"Tangkap dan adili Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir, Usut Tuntas Bisnis PCR," bunyi spanduk tersebut.
Saat ini, ratusan massa tersebut tertahan di kawasan Patung Kuda karena diblokade menggunakan kawat duri dan mobil lapis baja.
Sebelumnya, ratusan massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen seperti mahasiswa dan buruh menyatakan bakal melakukan unjuk rasa. Mereka menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Salah satu elemen mahasiswa yakni Badan Ekeskutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan menggeser titik aksi mereka dari Patung Kuda ke DPR. Sementara itu, Polda Meteo Jaya menerjunkan 6.826 personel untuk mengamankan deminstrasi hari ini.
"Di sini [Monas] dikerahkan kurang lebih 5.626 personel, terdiri gabungan Polda Metro Jaya, Korbrimob Polri dan Kodam," kata Fadil kepada wartawan di area Monas, Senin (11/4).