Ratusan mahasiswa aksi yang melakukan unjuk rasa menolak perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo di kawasan Patung Kuda Arjuna atau Monas, Jakarta Pusat berangsur bubar sebelum hujan turun pada Senin, (11/4) sore.
Mulanya, massa dari Universitas Bung Karno menarik diri meninggalkan arena demo. Setelah itu, puluhan mahasiswa dengan komando yang berbeda menyusul meninggalkan kawasan Patung Kuda. Massa emak-emak yang mengaku pecinta Habib Bahar kemudian ikut membubarkan diri.
Meski area Patung Kuda cukup lengang, puluhan mahasiswa aksi dari Universitas Ibnu Khaldun merapat ke Patung akuda dan menyampaikan beberapa tuntutan. Meski diguyur hujan dan diminta polisi untuk bubar, mereka tetap bertaham dan menyampaikan tuntutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, ratusan aparat masih berjaga di kawasan Monas. Menjelang magrib, polisi masih menutup Jalan Medan Merdeka Barat dengan kawat berduri. Mobil lapis baja dan barikade juga masih disiagakan.
Setelah massa membubarkan diri, polisi berangsur mundur untuk berteduh.
Sebelumnya, sejumlah remaja dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang hendak mengikuti aksi penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.
Puluhan remaja itu kemudain diangkut dan digeledah di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, jumlah remaja itu mencapai sekitar 60 orang.
Sementara itu, unjuk rasa yang digelar di kompleks DPR-MPR berujung ricuh. Pelajar SMK atau STM melempar batu ke arah polisi. Aparat lantas menembakkan gas air mata dan water cannon.
Kericuhan terus bergeser ke beberapa titik hingga Slipi. Polisi juga mengejar massa ke arah Petamburan. Sebelumnya, Polda Metro Jaya menerjunkan 6.826 personel untuk mengamankan demonstrasi di Jakarta hari ini.