Putri Gus Dur hingga Banser Kecam Pengeroyokan Ade Armando

CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2022 20:08 WIB
Alissa Wahid, putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid. (Foto: CNN Indonesia/Daniela)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah tokoh mengecam pengeroyokan terhadap Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando oleh sekelompok orang di kawasan Gedung DPR RI, Senin (11/4).

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan sikapnya menghargai demonstrasi mahasiswa hari ini. Namun tindak kekerasan terhadap Ade Armando tidak dapat dibenarkan.

"Tapi saya mengecam tindakan kekerasan yang biadab terhadap Ade Armando. Kekerasan tidak boleh dibenarkan, kepada siapapun, oleh siapapun," kata Taufik Basari dalam media sosial Twitternya, Senin (11/4) sore.

Putri Preside ke-4, Alissa Wahid yang tidak membenarkan segala jenis kekerasan.

"Mengutuk segala jenis kekerasan, dilakukan oleh siapapun, kepada siapapun," ujar Alissa Wahid melalui akun Twitter @AlissaWahid, Senin (11/4) sore.

Penolakan terkait aksi pemukulan Ade Armando ini juga dikeluarkan pendiri rumah produksi Watchdoc, Dandhy Laksono.

"Menolak segala bentuk kekerasan kepada siapapun," terang Dandhy Laksono sambil menyertakan tautan berita pemukulan Ade Armando di unggahan Twitternya, Senin (11/4) sore.

Senada, Kepala Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Kasatkornas Banser) Hasan Basri Sagala meminta polisi menangkap dan mengadili pelaku penganiayaan Ade Armando.

"Penganiayaan kepada Ade Armando ini tindakan brutal sekali. Ansor mengutuk keras. Apa pun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan," ujar Hasan dalam keterangan resminya, Senin (11/4).

"Jangan tunggu lama, polisi harus tangkap pelaku apalagi data rekaman kejadian sudah banyak beredar," tambah dia.

Hal serupa juga disampaikan akademisi Ulil Abshar Abdalla. Secara personal, kata Ulil, ia banyak berbeda pendapat dengan Ade Armando. Tetapi ia mengutuk kekerasan terhadap dia dalam demo hari ini. Kekerasan atas nama apapun tidak bisa ditolerir.

"Selain saya mengutuk kekerasan atas Ade Armando, saya juga mengkritik mereka yg langsung menyebut "kadrun" sebagai pelakunya. Istilah "kadrun" dan "cebong" sudah sebaiknya dibuang jauh2. Hanya mengotori atmosfir sosial kita," kecam Ulil.

Diketahui, massa sempat anarkis dan berujung penganiayaan terhadap Ade di tengah demo 11 April di sekitar Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4) sore. Ade turut mengalami luka serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit Siloam untuk mendapatkan perawatan.

Sebagai informasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan menyebut Ade telah mendapat perawatan saat ini. Ade mengalami lukanya cukup parah imbas pemukulan tersebut.

Polisi telah menangkap pelaku pemukulan Ade Armando. Namun, Zulpan belum membeberkan jumlah pelaku yang ditangkap terkait peristiwa ini.

"Sudah beberapa kita amankan, saya belum bisa sampaikan secara detail," kata Zulpan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengultimatum para pengeroyok Ade Armando menyerahkan diri ke polisi. 

"Besok mungkin kami akan melakukan upaya penegakan hukum, mengumumkan identitas pelaku. Jika tak menyerahkan diri kami akan tangkap," mata Fadil dalam konferensi pers di kompleks DPR RI, Jakarta Pusat.

(pop/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK