Wakil Presiden Ma'ruf Amin meyakini praktik adu domba hingga penyebaran kabar bohong atau hoaks tak akan terjadi bila umat Islam sudah memahami dan mengamalkan Al-Qur'an dengan benar.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Pekan Tilawatil Qur'an (PTQ) Ke-52 Tingkat Nasional di Takengon, Provinsi Aceh, Rabu (13/4).
"Jika sudah memahami Al-Qur'an dengan benar dan konsisten mengamalkannya, maka tidak ada lagi praktik adu domba, memproduksi dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, maupun praktik tidak baik lainnya, karena hal tersebut dilarang oleh Al-Qur'an," ujar Ma'ruf dalam keterangan resminya, Rabu (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf menekankan bahwa Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia atau Hudan lin-nas dan merupakan buku panduan bagi tatanan kehidupan manusia.
Sebagai buku panduan, kata Ma'ruf, Al-Qur'an juga memberikan tuntunan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Tak hanya itu, Al-Qur'an juga mengandung ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi, kejujuran, pemerataan, keadilan, larangan berbuat zalim, ribawi, mengambil hak orang lain secara tidak sah dan lainnya.
Ia lantas meminta umat Islam semestinya kembali kepada Al-Qur'an sebagai pedoman dalam menghadapi segala persoalan dan tantangan.
"Al-Qur'an jangan hanya menjadi jargon yang kehilangan makna. Oleh karena itu, umat Islam harus memahami isi Al-Qur'an secara utuh," kata dia.
Selain mengajarkan tentang ibadah, Ma'ruf menuturkan Al-Qur'an mengajarkan tentang tata pergaulan antarmanusia melalui sikap-sikap yang terpuji. Oleh sebab itu, Ia meminta kepada generasi pecinta Al-Qur'an memberikan kontribusi bagi bangsa dan menghadirkan teladan yang baik bagi masyarakat.
Hal itu sesuai dengan pesan-pesan luhur Al-Qur'an, termasuk menjaga persaudaraan dan persatuan.
"Karena persaudaraan dan persatuan itu akan membawa kemaslahatan bagi kehidupan bangsa," kata dia.
(rzr/isn)