Gelombang Demo Mahasiswa Sepekan Hingga Luhut Jawab BEM UI
Gelombang demo mahasiswa terjadi di berbagai daerah di Indonesia setidaknya dalam sepekan terakhir, terutama pada Senin (11/4).
Tuntutan mereka dalam aksi itu serupa yakni penolakan wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden, hingga protes atas kenaikan harga BBM, PPN, kelangkaan minyak goreng.
Pada demo tersebut juga telah terjadi beberapa kejadian menonjol mulai dari kericuhan hingga pengeroyokan terhadap aktivis media sosial Ade Armando di depan kompleks parlemen, Jakarta.
Sehari kemudian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui massa aksi BEM UI yang memprotes kedatangannya di Balai Sidang UI, Depok.
Lihat Juga : |
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa tersebut dalam berita yang ramai pada pekan ini.
Gelombang Aksi Mahasiswa
Demonstrasi mahasiswa digelar serentak di sejumlah daerah di Indonesia--dari bagian barat hingga timur--sebagai bentuk penolakan wacana penundaan pemilu atau Jokowi 3 periode hingga protes atas kenaikan harga BBM, PPN, kelangkaan minyak goreng.
Bukan hanya elemen mahasiswa saja, demo pun turut dilakukan sejumlah kelompok masyarakat lain dari kelompok kanan, emak-emak, hingga buruh.
Di Jakarta, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi di depan kompleks parlemen pada Senin (11/4).
Pada hari yang sama juga terjadi aksi massa mahasiswa di berbagai daerah. Di beberapa tempat , aksi yang awalnya berjalan damai berubah ricuh setelah sejumlah mahasiswa berseteru dengan aparat.
Misal, di Makassar, Sulawesi Selatan. Massa melemparkan batu ke dalam kantor DPRD Sulsel. Polisi lalu membalasnya dengan membubarkan mahasiswa. Gas air mata ditembakkan berulang kali.
Kericuhan juga terjadi dalam aksi yang digelar mahasiswa di depan kantor DPRD Sumenep, Jawa Timur. Massa bahkan sampai merobohkan kantor DPRD saat itu.
Selain itu kericuhan juga terjadi di Ibukota, tepatnya di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Semula aksi berjalan damai, namun belakangan aksi unjuk rasa malah berujung ricuh hingga massa dibubarkan aparat.
Ada pula aksi di beberapa daerah yang berlangsung kondusif alias tak berakhir ricuh. Beberapa di antaranya di Surabaya dan Solo kemarin, maupun di Medan.
Ade Armando Babak Belur
Ade Armando babak belur dihajar massa saat memantau demo mahasiswa 11 April di depan kompleks parlemen pada hari tersebut. Sebelumnya kepada para wartawan, pengajar UI itu mengaku ingin memantau aksi mahasiswa di sana.
Namun, pemukulan dilakukan bukan oleh massa mahasiswa, melainkan sekumpulan warga yang juga dalam aksi menolak penundaan pemilu hingga memprotes kenaikan harga tersebut.
Sebelum bulan-bulanan massa menjadi lebih fatal, dia berhasil dievakuasi para petugas kepolisian.
Ade kemudian dirawat di rumah sakit Siloam, dan sempat menginap di High Care Unit (HCU). Kini, meski tidak di HCU lagi, ia masih dirawat dipantau tim kedokteran.
Sekretaris Jenderal Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada menyebut Ade saat ini dalam kondisi baik bahkan sudah bisa tertawa.
3. Luhut Temui Mahasiswa
Aksi protes kembali digaungkan mahasiswa sehari pasca Aksi Protes 11 April. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi unjuk rasa saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir dalam kegiatan di kampus UI, Depok, Jawa BArat.
Massa aksi itu memprotes Luhut yang diduga terlibat cawe-cawe wacana penundaan pemilu. Saat Luhut keluar dari balai sidang, dia pun medatangai massa aksi.
"Kalian mau sampaikan apa ke saya?" kata Luhut kepada mahasiswa.
Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo yang memimpin orasi massa menyatakan penolakan terhadap penundaan pemilu ataupun perpanjangan masa jabatan presiden yang beberapa kali disampaikan Luhut.
Bayu pun meminta Luhut membuka big data yang diklaim tangan kanan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu terkait wacana penundaan pemilu.
"Mana datanya, Pak?" ucap Bayu kepada Luhut.
Namun, Luhut menjawab dengan menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menolak wacana itu. Dia mengatakan Jokowi telah memutuskan pemilu digelar 14 Februari 2024.
Lihat Juga : |