Kala Warga Gowa Ngabuburit Sambil Bermain Meriam Bambu

Sekelompok warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengisi waktu luang saat menjelang waktu berbuka puasa alias ngabuburit sambil bermain meriam bambu.

Kebiasaan bermain meriam bambu ini dimainkan segala usia baik anak-anak hingga dewasa dan tradisi warga setiap bulan puasa di Desa Mandalle, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Mereka beramai-ramai mendatangi lokasi persawahan yang tak jauh dari perkampungan. Tradisi bermain meriam bambu setiap tahunnya dilakukan pada saat bulan Ramadan. Cara bermain meriam bambu ini tidaklah begitu rumit.

Bambu tua yang sudah dibentuk, kemudian disusun di atas tumpukan jerami, lalu diberikan bahan senyawa kimia berupa kalsium karbida atau karbit. Kemudian diberikan air lalu batang bambu digoyang-goyangkan.

Selanjutnya, anak-anak dan orang dewasa memegang meriam bambu dan diledakkan secara bergantian. Semakin keras suara ledakannya, membuat anak-anak semakin semangat.

Tokoh pemuda Desa Mandalle, Nasrul mengatakan permainan seperti ini sudah sangat susah ditemui di era teknologi yang semakin pesat.

"Permainan seperti ini sudah jarang ditemui di masyarakat, makanya kita buat ngabuburit sambil main meriam bambu agar diketahui juga masyarakat," kata Nasrul, Jumat (15/4).

Permainan meriam bambu adalah permainan tradisional yang sudah ada sejak lama, sehingga warga Desa Mandalle memilih ngabuburit bermain meriam bambu.

Tidak lain kata Nasrul juga sebagai cara untuk melestarikan permainan meriam bambu ini sehingga permainan seperti ini bisa dikenal.

"Disini banyak juga bambu yang tumbuh, sehingga dimanfaatkan untuk bermain meriam bambu. Orang dewasa juga harus mendampingi anak-anak yang bermain meriam bambu agar terhindar dari bahaya," ujarnya.