Jejak Pembunuhan Berencana Mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya

CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2022 16:11 WIB
Ziath Ibrahim (38) dijerat pasal pembunuhan berencana usai menghabisi nyawa mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi.
Ziath Ibrahim (38) dijerat pasal pembunuhan berencana usai menghabisi nyawa mahasiswa Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi. Foto: CNN Indonesia/Farid
Surabaya, CNN Indonesia --

Polisi menetapkan seorang pria bernama Ziath Ibrahim (38) sebagai tersangka kasus pembunuhan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Bagus Prasetya Lazuardi. Ia dijerat pasal pembunuhan berencana.

Ziath yang merupakan warga Kecamatan Klojen Kota Malang itu dijerat polisi dengan Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP subsider 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun penjara.

"Tersangka dijerat Pasal 340 KUHP Tentang Pembunuhan Berencana, Subsider 338 KUHP, subsider 365 ayat 3 KUHP. Ancamannya maksimal 20 tahun penjara," kata Wadirreskrimum Polda Jatim AKBP Ronald Purba, di Polda Jatim, Surabaya. (18/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kronologi Pembunuhan Mahasiswa UB

Kasus ini bermula pada Kamis (7/4) lalu, saat itu Ziath menghubungi Bagus untuk mengajak bertemu. Ziath berdalih hendak memberi oleh-oleh untuk keluarga Bagus di Tulungagung. Ia tahu Bagus berencana pulang ke Tulungagung.

"Tersangka keluar dari rumah naik sepeda motor menuju rumah YP (saksi) dengan tujuan untuk menitipkan sepeda motornya," katanya.

Ziath dan Bagus lalu naik mobil Kijang Innova milik Bagus. Awalnya keduanya mencari tempat ngopi. Namun karena banyak yang tutup, Ziath mengajak Bagus menuju Perumahan Bumi Mondoroko Raya Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.

Saat di lokasi terjadi cekcok antara Bagus dengan Ziath. Cekcok ini diduga dipicu kecurigaan Ziath atas chat mesum antara Bagus dengan anak tiri Ziath, TS, yang tak lain merupakan kekasih Bagus.

"Tak lama kemudian, tersangka menghabisi korban dengan cara tersangka menindih badan korban dan membekap kepalanya menggunakan kresek hingga korban meninggal dunia," ucapnya.

Usai membunuh Bagus, Ziath lalu mengendarai mobil milik Bagus menuju Ruko Kolombia dan memarkir mobil yang berisi jasad Bagus. Ziath lantas menuju rumah YP (saksi) dengan naik ojek online untuk menitipkan kunci kontak mobil milik Bagus. Selanjutnya Ziath pulang ke rumah dengan mengendarai sepeda motor miliknya.

"Korban dibuang di Pasuruan. Tujuannya mengaburkan proses pidana itu sendiri. Korban tidak ada identitas sama sekali saat ditemukan," ucapnya.

Jenazah Mahasiswa UB Ditemukan

Jenazah Bagus belakangan ditemukan tak jauh dari jalan umum arah Surabaya-Malang, Selasa (12/4) lalu.

Merujuk hasil autopsi, penyebab kematian Bagus karena paru-paru mengempis akibat kekerasan benda tumpul di bagian dada. Kepolisian kala itu sudah menduga korban dianiaya di tempat lain lalu jenazahnya di buang di lokasi penemuan.

Tak ada kartu identitas saat jenazah ditemukan. Namun, identitas bisa diketahui lewat pemeriksaan sidik jari. Polisi lalu mendalami kasus hingga menangkap Ziath.

Polisi juga telah dua kali melakukan olah TKP di rumah Ziath di Jalan Halmahera, Malang. Olah TKP yang kedua kali dilakukan pada Minggu kemarin (16/4).

Warga setempat menyebut Ziath adalah ayah tiri dari TS, kekasih Bagus. Warga setempat, yakni Gianto mengaku pernah melihat Bagus datang ke rumah Ziath.

Motif Pembunuhan Mahasiswa UB 

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono, mengatakan motif pembunuhan yang dilakukan oleh Ziath lantaran dia menyukai anak tirinya, yang merupakan kekasih Bagus.

"Iya [tersangka suka anak tiri]. Dia (tersangka) menyampaikan pada salah seorang saksi, sekitar 3-4 bulan lalu," kata Lintar, Senin (18/4).

Keinginan tersebut bahkan hendak diwujudkan dengan menikahi sang anak tiri. Namun, saksi yang menjadi tempat curhat (curahan hati) Ziath, melarangnya.

"Ada keinginan untuk menikahi putri [tiri]nya sendiri. Tapi sama saksi dilarang," ujarnya.

Polisi juga menengarai ada motif ekonomi dibalik pembunuhan tersebut. Hal ini diperkuat dengan upaya Ziath mengambil uang dan menjual mobil Bagus.

"Dia ada upaya untuk menguasai mobil [korban] dan mengambil uangnya. Uang dalam rekening bahkan sudah ditransfer ke rekeningnya, Rp3,4 juta," tukasnya.

"Mungkin karena ekonomi juga ya. Dia orang mampu, sekarang terus menjadi orang gak mampu. Pekerjaan Ojol, tapi gak jelas juga," tambahnya.

Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Ronald Ardiyanto Purba mengatakan, bahwa tersangka juga sering meminta uang kepada Bagus.

"Korban juga sering dimintai uang oleh tersangka," kata dia.

Ziath menampik jika ia disebut menyukai anak tirinya sendiri, ia menyebut hanya ada rasa sayang yang berlebih.

"Enggak [memiliki rasa cinta]. Cuma rasa sayang yang berlebih," kelitnya.

Dari tangan Ziath, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yakni 1 unit motor, 3 ponsel, 1 palu yang digunakan untuk memecah ponsel, 1 bilah pisau dan 1 pistol mainan.

(frd/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER