Unjuk rasa mahasiswa yang digelar di perempatan Jalan AP Pettarani-Jalan Boulevard, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, membuat kemacetan yang cukup panjang. Pihak kepolisian harus mengalihkan arus lalu lintas.
Dalam aksinya, ratusan mahasiswa dari berbagai gabungan kampus di Makassar ini menutup jalan dengan membakar ban bekas sambil berorasi secara bergantian.
Mahasiswa memprotes selama masa kepemimpinan Joko Widodo dua periode banyak kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesenjangan dan ketimpangan sosial ekonomi akibat pandemi membuat rakyat banyak kehilangan sumber pendapatan. Kegagalan demi kegagalan pemerintah dalam menanggulangi pandemi dapat dilihat dari setiap kebijakan yang dikeluarkan," ungkap koordinator aksi, Gerry, Kamis (21/4).
Gelombang protes rakyat yang kini setiap saat mewarnai semua jalan. Menjadi bukti bahwa fungsi dan tanggung jawab pemerintah dalam mengelola negara tidak mampu menjunjung tinggi keadilan hajat orang banyak.
"Kami juga menyoroti kinerja pemerintah serta menagih janji-janji presiden tak henti-hentinya disuarakan berbagai cara, 11 April 2022 menjadi gelombang gerakan rakyat dan mahasiswa yang kesekian kalinya akibat kesalahan rezim yang membunuh rakyatnya sendiri," tegasnya.
Mahasiswa menuntut pemerintah pusat harus segera mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Tolak kenaikan PPN dan tolak kenaikan BBM serta harga bahan pokok," tegasnya.
Mahasiswa juga menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang selama ini belum tuntas.
"Pemindahan IKN cabut undang-undang yang tidak pro rakyat, bebaskan seluruh tahanan politik. Wujudkan pendidikan gratis dan wujudkan reformasi agraria sejati," jelasnya.
Hingga saat ini, mahasiswa masih melakukan aksi unjuk rasa dengan mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian.
(mir/isn)