Massa dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) bersama Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) tiba di depan Gedung DPR usai melakukan longmarch dari Gedung TVRI, Jakarta Pusat, Kamis (21/4).
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, peserta demo tiba di depan Gedung DPR sekitar pukul 13.40 WIB. Massa dari berbagai elemen masyarakat nampak masih terus berdatangan bergabung dengan massa aksi yang sudah tiba.
Kendati demikian, massa aksi terpantau tidak bisa mendekati Gerbang Utama Gedung DPR. Pasalnya kawat berduri dan water Barrier sudah ditempatkan oleh aparat kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengurus bahan pokok saja tidak bisa, ini mau tambah masa jabatan lagi," ujar salah satu orator dari atas mobil komando.
"Menteri Perdagangan enggak bisa mengatur harga malah bawahannya ikut jadi mafia. Pecat Menteri Perdagangan," ujar orator.
Massa aksi terpantau memadati seluruh ruas Jalan Gatot Subroto depan Gedung DPR. Arus lalu lintas dari arah Semanggi pun sudah dialihkan menuju Jalan Gerbang Pemuda.
![]() Ratusan massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Indonesia bersama Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) tiba di depan Gedung DPR, Kamis (21/4). |
Sementara itu, aparat kepolisian tampak berjaga di balik kawat berduri di pintu utama menuju kawasan DPR. Sejumlah kendaraan taktis (rantis) seperti barracuda, meriam air (water canon), dan pengurai massa juga terlihat telah berada di dalam lingkungan DPR/MPR.
Diketahui, AMI bersama Gebrak dan sejumlah koalisi sipil lainnya bakal menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat pada hari ini, Kamis (21/4).
Perwakilan aksi dari Komite Revolusi Pendidikan Indonesia (KRPI), Ichwan mengatakan aksi kali ini merupakan tindak lanjut dari Kongres Rakyat yang dilakukan pada Senin kemarin (18/4).
Ia menuturkan bahwa aksi merupakan upaya untuk menyuarakan keresahan lantaran pemerintah gagal menyejahterakan rakyat. Ichwan mengatakan aksi yang dilakukan hari ini juga sekaligus dalam rangka memperingati hari Kartini.
"Salah satu hasil keputusan dari Kongres Rakyat adalah akan menggelar aksi massa 21 April di DPR-RI dengan beberapa tuntutan yang berkaitan dengan ketimpangan ekonomi dan kebijakan aturan hukum yang merugikan rakyat," ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (20/4).