Anis Matta: Tak Ada Ruang Pemerintah Gimik Atasi Minyak Goreng
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan tak ada ruang bagi pemerintah melakukan gimik dalam mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat, seperti kelangkaan sampai kenaikan harga minyak goreng.
Anis menilai pemerintah tak memiliki solusi yang fundamental untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurutnya, solusi yang dilakukan pemerintah hanya bersifat tambal sulam.
"Tidak ada ruang untuk gimik, misalnya menangkap orang-orang dalam kasus minyak goreng, hanya sebentar memuaskan kemarahan rakyat. Tetapi, sekarang ini masalah riilnya adalah begitu orang tidak bisa belanja, maka perut langsung terpengaruh," kata Anis dalam rilis resmi, dikutip Jumat (22/4).
Anis mengklaim sudah berulang kali mengingatkan pemerintah agar memiliki solusi yang fundamental, bukan sekedar tambal sulam. Ia mencontohkan beberapa negara, seperti Pakistan dan Sri Langka, sedang dilanda krisis ekonomi.
"Makanya, saya selalu mengatakan, bahwa legacy terbaik untuk Pak Jokowi itu, sebenarnya bukan infrastruktur, bukan juga IKN, tetapi membuka ruang kepada lahirnya pemimpin-pemimpin baru Indonesia yang bisa menyelesaikan krisis," ujarnya.
Mantan politikus PKS itu pun mengingatkan jangan pernah ada pikiran untuk menunda pemilu atau memperpanjang masa jabatan presiden. Menurutnya, pikiran tersebut, justru akan mempercepat lengsernya pemerintahan saat ini.
"Masalah sekarang tidak bisa diselesaikan dengan tambal sulam, harus ada pendekatan sistematik dan komprehensif. Situasi sekarang akan menentukan, mana pemimpin yang autentik, pemimpin yang murni atau pemimpin pencitraan," katanya.
Lebih lanjut, Anis pun mendorong elemen mahasiswa terus melakukan revolusi sosial untuk mengatasi krisis multidimensi saat ini. Menurutnya, semua pihak harus memberikan dukungan moral kepada mahasiswa yang turun ke jalan saat ini dalam upaya memperbaiki keadaan.
"Saya hanya ingin menyampaikan kepada teman-teman mahasiswa, anda sudah menyalakan alarm zaman, jangan berhenti melakukan revolusi sosial, teruskan," ujarnya.
"Kita berikan dukungan moral sepenuhnya kepada teman-teman mahasiswa yang turun ke jalan. Karena kita yakin, nafas mereka panjang, tetapi mereka tetap membutuhkan dukungan moral. Ini semakin meyakinkan kita, bahwa yang mereka lakukan itu benar adanya," kata Anis menambahkan.
(tim/fra)