Driver Ojol Semarang Ditipu Lewat Telepon, Rp65 Juta di Rekening Raib

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2022 18:52 WIB
Pelaku mengaku petugas bank dan meminta korban mengklik link yang sudah diberikan serta meminta OTP yang terkirim.
Foto ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Semarang, CNN Indonesia --

Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Semarang, Jawa Tengah, Irwanuari Kiswanto, menjadi korban penipuan melalui telepon hingga harus kehilangan uang Rp65 juta di rekeningnya. Ia tertipu karena meladeni pembicaraan pelaku di ujung telepon yang mengiming-imingi hadiah.

Apa yang dialami Kiswanto ini viral di media sosial setelah videonya yang menceritakan nasib nahas yang dialaminya itu tersebar.

Irwan mengaku mulanya menerima telepon dari orang yang mengaku karyawan sebuah bank, Selasa (19/4) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Sembungharjo, Genuk, Kota  Semarang ini mengatakan ponselnya berdering saat ada panggilan masuk dari nomor 1 (401)777-7910. Total sudah 3 kali panggilan itu masuk karena sebelumnya tak sempat diangkat karena ia tengah mengantar penumpang.

Orang di seberang telepon mengatakan Kiswanto mendapat hadiah dari bank tempatnya menabung dan menyimpan uang.

"Penelpon katanya dari bank dan disebut saya dapat hadiah. Saya seketika percaya karena saya memang punya rekening," ujar Kiswanto.

Untuk mencairkan hadiah tersebut, Kiswanto dikirimi link yang setelah di klik terhubung dengan akun mobile bankingnya. Kiswanto pun tanpa sadar memasukkan nomor rekening dan nomor kartu ATM miliknya di aplikasi tersebut yang kemudian dibalas dengan kode One Time Password (OTP). Oleh penelpon, kode OTP tersebut diminta dibacakan Kiswanto.

Tak berselang lama, penelpon kembali menyampaikan hal sama karena Kiswanto juga memiliki rekening tabungan di bank yang lain. Lagi-lagi, karena percaya, Kiswanto pun hanya menurut saat diminta memasukkan nomor rekening dan nomor kartu ATM bank lain itu diikuti dengan masuknya pesan kode OTP.

"Saya itu seperti kena hipnotis. Mengikuti saja apa yang dikatakan penelpon," katanya.

Ia percaya begitu saja bahwa yang menghubunginya adalah petugas bank.

Kiswanto baru merasa curiga saat penelpon meminta dirinya menunggu jeda waktu 20 menit untuk hadiah yang akan diberikan. Begitu lebih dari 20 menit, Kiswanto mencoba menghubungi nomor telpon yang menghubunginya, namun ternyata nomornya diblokir.

Kiswanto pun bergegas mencari gerai ATM. Saat itu ia baru sadar bahwa total uang dalam dua rekeningnya senilai 65 juta rupiah telah raib.

Esok harinya, Kiswanto datang ke Polrestabes Semarang untuk meminta surat pengantar untuk memblokir rekening tabungannya di BRI dan BCA. Sedangkan terkait kejadian penipuan yang dialaminya, Kiswanto belum membuat laporan resmi.

Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbantoruan berharap korban dapat segera membuat Laporan Polisi dengan menyertakan bukti-bukti.

"Kami berharap korban segera buat aduan dan laporan untuk dasar kami melakukan penyelidikan. Tentunya harus menyertakan bukti-bukti yang dimiliki", ungkap Donny saat dikonfirmasi CNN Indonesia.

(dmr/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER