Kecelakaan maut terjadi di Surabaya. Sebuah mobil Honda Brio merah bernomor polisi L 1120 QC tertabrak kereta api di perlintasan Jalan Gayung Kebonsari, Minggu (24/4) malam.
Tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Kondisi mobil tersebut pun rusak parah.
Berdasarkan keterangan saksi sukarelawan penjaga palang pintu, Sukarjo (47), mobil yang dinaiki tiga pemuda Wonocolo, Abid Bahrain (19), Moch Zidan Ibrahim (19) dan Fairuz Aditiya Maulana (19) itu mulanya melaju dari arah barat ke timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sesampainya di Perlintasan Kereta Api Kebonsari Manunggal, mobil itu nekat menerobos, padahal Kereta Api Pasundan rute Surabaya-Bandung sedang melintas dari utara ke selatan. Tabrakan pun tak terhindarkan.
Mobil yang ditumpangi tiga remaja laki-laki itu terseret dari lokasi tabrakan. Diperkirakan jaraknya sampai 100 meter jauhnya.
"Tepat di Perlintasan Kereta Api Kebonsari manunggal tiba-tiba melintas kereta api penumpang Pasundan dari arah utara menuju selatan, seketika kendaraan langsung terseret sejauh kurang lebih 100 meter," kata seorang saksi, dihimpun Command Center Surabaya, Senin (25/4).
Atas kejadian tersebut, seluruh penumpang mobil dilaporkan meninggal dunia di tempat. Sang pengemudi terpental dua meter, sedangkan satu penumpang lain ada yang tewas di atas kap, dan satu lagi terjepit di bawah mobil.
Sukarno mengatakan bahwa mobil yang dinaiki tiga pemuda itu sebenarnya sudah sempat berhenti di depan perlintasan kereta api. Namun secara tiba-tiba mereka tetap nekat melintas.
"Sudah berhenti, terus tiba-tiba jalan. Kan sudah saya setop karena saya di sisi seberang juga tadi," kata Sukarno.
Usai mengalami tabrakan, mobil Honda Brio tersebut tampak hancur hingga hampir tidak berbentuk. Sedangkan, ketiga jenazah sudah dibawa petugas kepolisian ke RS Bhayangkara.
Kanit Laka Polrestabes Surabaya, Iptu Anwar mengatakan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), sukarelawan penjaga perlintasan sempat menyuruh mobil korban berhenti. Pihaknya menduga, kecelakaan terjadi akibat pengemudi kurang konsentrasi.
"Sudah diberhentikan yang jaga, tapi (pengendara) menerobos," katanya.
(frd/isn)