Kepolisian menyebut banyaknya pemudik asal Jakarta dan sekitarnya tak sebanding dengan aktivitas kapal atau pelayaran di Pelabuhan Merak, Banten.
Hal tersebut yang diduga menjadi pemicu kepadatan kendaraan pemudik yang mengarah ke Pelabuhan Merak.
"Kondisi derasnya arus lalin dari Jakarta tidak sebanding dengan aktivitas kapal yang melayani penyeberangan," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga dalam keterangannya, Kamis (28/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data pada Rabu (27/4) pukul 08.00 WIB hingga Kamis (28/4) pukul 08.00 WIB, hanya ada 34 kapal yang beroperasi dengan total 110 perjalanan.
Berdasarkan data tersebut, tercatat ada 83.424 penumpang. Kemudian, juga ada 5.489 sepeda motor, 11.400 mobil, 531 bus, dan truk sebanyak 2.548 unit.
"Sehingga total kendaraan 19.958 unit atau naik sebesar 6.782," ucap Shinto.
Shinto menyebut saat ini Polda Banten telah melakukan penebalan jumlah personel untuk membantu mengurai kemacetan.
"Sebanyak 75 personel Ditsamapta Polda Banten dan 80 Personel Satbrimob Polda Banten diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas sepanjang jalur Cikuasa Atas dan Simpang Gerem sampai dengan pintu masuk Pelabuhan Merak," tuturnya.
Sejak Rabu malam (274) antrean kendaraan menuju Pelabuhan Merak terjadi hingga ke dalam Tol Tangerang-Merak. Banyak pemudik yang tertahan di dalam tol dan mengeluhkan sulitnya mencari makanan, minuman hingga toilet.
Sejumlah gardu di Gerbang Tol Cikupa juga sempat ditutup untuk membatasi pergerakan ke arah Merak. Akibatnya, antrean kendaraan mengular Gerbang Tol Cikupa arah Merak pun tak terelakkan.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sejak pukul 14.00 WIB, kepadatan lalu lintas tak lagi terlihat. Selain itu, antrean masuk Gerbang Tol Cikupa juga mulai lancar.
"Untuk arus kendaraan sudah normal, jadi antrean ini karena kepadatan saja, tidak terlalu signifikan untuk hari ini," kata Kapospol Pengamanan Mudik GT Cikupa, AKP I Made Artana di lokasi.