Tradisi lawas "Open House Sak Kampung" di Kampung Ayodyapala, Krobokan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, kembali digelar dengan saling bersalaman dan bersentuhan.
Kebiasaan setelah Salat Idulfitri 1 Syawal 1443 Hijriah yang sudah berlangsung puluhan tahun itu sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Pantauan CNNIndonesia.com, warga usai Salat Id langsung bersiap diri di depan rumah masing-masing. Mereka menyambut warga, bersalaman, dan saling memaafkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tradisi "Open House Sak Kampung" telah dilakukan warga kampung Ayodyapala sejak tahun 1998 dan dilestarikan sampai sekarang. Tradisi tersebut dinilai efektif karena seluruh warga bisa saling halal bihalal.
Surip, salah satu warga menyebut kegiatan "Open House Sak Kampung" ini memberikan rasa kerukunan dan kebersamaan yang luar biasa. Ia berkomitmen melestarikan tradisi tersebut.
"Harus kita jaga, lestarikan dan teruskan. Saat ini sangat jarang warga itu saling kumpul guyub, begitu Lebaran pada pergi sendiri-sendiri. Tapi kalau ada ini, semua kumpul ketemu saling silaturahmi," kata Surip.
Selama dua tahun terakhir ini "Open House Sak Kampung" tetap dijalankan namun dengan prokes ketat. Warga semua diwajibkan memakai masker dan diminta tidak bersalaman dan cukup saling menyapa.
Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membagikan paket sembako ke sejumlah istri mantan wartawan di Semarang yang meninggal dunia.
Paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula pasir, sirup, susu, kopi, teh dan kecap ini disalurkan langsung dengan menggandeng Forum Wartawan Pemprov-DPRD Jawa Tengah (FWPJT) dan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jawa Tengah.
"Kami terima kasih atas perhatian Bapak Kapolri. Sebagai yang diberi amanah, kami akan salurkan ke istri dari rekan dan senior kami yang telah meninggal. Senantiasa membawa berkat dan manfaat," kata Ketua FWPJT Damar Sinuko usai membagikan sembako di Semarang, Minggu (1/5).
Selain janda wartawan, paket sembako juga diberikan kepada beberapa jurnalis yang sedang terbaring sakit.