Selain Budi, suasana lebaran di kereta juga sudah akrab untuk Oka. Masinis berusia 28 tahun itu baru absen dari tugas mengantar pemudik pada hari raya 2020 lalu.
Ia juga merasa janggal sekaligus sedih ketika itu. Kasus Covid tinggi, orang-orang tak bisa mudik, dan ia juga tak bisa menjalankan tugas.
Tahun 2021, aktivitas mudik dibatasi oleh pemerintah. Suasana stasiun sepi, pintu masuk, dan tempat pengecekan tiket pun lengang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tugas masinis itu mengantar. Kalau tidak ada yang diantar bagaimana?" katanya.
Oleh sebab itu, saat ini, ketika tren kasus Covid 19 mulai menurun, kebijakan pembatasan mudik juga tak berlaku, ia bisa melengkungkan senyumnya kembali.
Intinya, Oka senang melihat orang lain senang. Ia merasa tak pernah menyesal menjadi masinis. Apalagi profesi itu sudah ia cita-citakan sejak kecil.
Banyak kebahagian yang ia dapat selama bertugas. Salah satunya, kata Oka, pernah ada pemudik yang memberinya setoples kue saat akan naik ke kereta.
Pemudik itu sengaja membawa kue untuk diberikan kepadanya. Pemudik berharap, Oka bisa menyantap kue lebaran meskipun di dalam kereta.
Terbaru, selepas ia keluar dari kereta, tiba-tiba ada anak kecil menghampirinya. Sambil menjabat tangan Oka, anak kecil itu mengucapkan terima kasih.
"Tadi pagi, tadi ada anak kecil nyanperin 'pak masinis terima kasih banyak ya' itu kayaknya wow banget. Apalagi anak kecil yang bilang," ujarnya.
Baik Budi maupun Oka, merasa tak ada yang perlu dikeluhkan ketika harus berlebaran di kereta. Apa lagi membuat orang orang bahagia di hari raya.
(yla/fra)