Rumah Warga Lombok Barat Dibakar Dipicu Salah Paham Bunyi Petasan

CNN Indonesia
Rabu, 04 Mei 2022 14:00 WIB
Rumah salah seorang warga di Dusun Ganjar, Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat, NTB dibakar pada Selasa (3/5) malam akibat salah paham terkait suara petasan.
Rumah salah seorang warga di Dusun Ganjar, Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat, NTB dibakar pada Selasa (3/5) malam akibat salah paham terkait suara petasan. Ilustrasi kebakaran. (Arsip Command Center Surabaya).
Jakarta, CNN Indonesia --

Rumah salah seorang warga di Dusun Ganjar, Desa Mareje, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dibakar pada Selasa (3/5) malam.

Pembakaran itu merupakan buntut dari kesalahpahaman antara pemuda Dusun Bangket Lauk dan warga Dusun Pelan di Desa Mareja akibat suara petasan pada malam takbiran Minggu (1/5) kemarin.

Mengutip dari detik.com, kesalahpahaman tersebut bermula dari pawai malam takbiran yang rencananya dilakukan dari kantor Desa Mareje menuju Masjid Al Mujahiddin di Dusun Pelan Desa Mareje.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sebelum sampai di titik akhir pawai, beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakkan petasan di depan kandang sapi milik korban yang bernama Amak Rahim alias Amak Runa.

"Dengan adanya suara tersebut, korban keluar untuk menegur. Diduga korban dipukul usai menegur," ujar salah satu sumber, Selasa (3/5) malam.

Imbas kejadian tersebut, rumah korban akhirnya dibakar pada Selasa (3/5) pukul 20.00 WITA. Korban yang merasa tidak terima didampingi Romo Nasib kemudian memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga toleransi antar umat beragama yang selama ini telah terbangun di Desa Mareje.

Terpisah, Wakapolres Lombok Barat Kompol Taufik mengaku pihaknya telah melakukan mediasi dengan perwakilan tokoh umat Budha, Kepala Desa Mareje H. Muksin Salim, serta beberapa tokoh agama lainnya untuk menyelesaikan kasus tersebut.

"Kita minta diselesaikan untuk mencari jalan keluar terbaik secepatnya untuk meminimalisir kejadian lainnya," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya pun telah memanggil dan memproses pengaduan yang dilakukan oleh korban. Taufik pun meminta agar kedua Belah pihak dapat bersikap tenang dan dingin untuk pemahaman bersama.

Taufik juga mengajak kepada kedua warga desa untuk menjaga kondusifitas yang telah terbangun di Desa Mareje demi kedamaian antar umat beragama.

"Saya bersama Kasat Reskrim Polres Lobar bahwa dengan mengambil jalan damai dapat menggugurkan laporan/pengaduan," tuturnya.

"Harapan saya dengan kedatangan seluruh jajaran dapat meredam isu yang beredar dan ke depan tidak adanya permasalahan yang sama terjadi," sambungnya.

(fiq/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER