Penumpang Tanpa Tiket Penyeberangan Bakal 'Diusir' dari Pelabuhan

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan Lampung Sigit Mintarso mengingatkan para penumpang angkutan penyeberangan Sumatera ke Jawa untuk membeli tiket sebelum datang ke pelabuhan, termasuk di Pelabuhan Bakauheni.

Tanpa tiket penyeberangan, calon penumpang akan dipaksa keluar dari pelabuhan dan menunggu di luar pelabuhan.

"Arahan Pak Kapolda Lampung kalau dia (penumpang) belum punya tiket, terpaksa dikeluarkan dari pelabuhan untuk cari tiket. Nah, itu kan merepotkan dia sendiri," beber dia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/5).

Dia menyebut penumpang mestinya sudah mengantongi tiket sebelum sampai di pelabuhan, sehingga tak terjadi penumpukan seperti yang sempat terjadi di pelabuhan Merak pada arus mudik lalu.

Kemudian, ia juga mengimbau masyarakat untuk menyeberang lebih awal untuk menghindari puncak arus balik yang diproyeksi terjadi pada tanggal 6 Mei-8 Mei mendatang.

Menurut dia, puncak tertinggi penyeberangan akan terjadi pada Minggu (8/5). "Puncaknya pada 6 Mei-8 Mei karena 9 Mei sebagian sudah masuk kerja lagi," ujarnya.

Terpisah, PT ASDP Indonesia Ferry menyatakan tak menjual tiket di pelabuhan atau go show, seluruh transaksi pembelian kini dilakukan secara online minimal H-1.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin menyebut pembelian tiket beli di tempat (go show) sudah ditiadakan sejak 2020 silam.

"Tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Kami mengharapkan kerja sama dari seluruh pemudik untuk memastikan sudah membeli tiket minimal 1 hari sebelum keberangkatan untuk memperlancar pelayanan di pelabuhan," jelasnya, Selasa (3/5).

Ia menjelaskan tiket ferry bisa dibeli secara online di aplikasi Ferizy, situs webferizy.com, atau di mitra resmi, seperti Indomaret, Alfamart, Finpay, Agen BRILink, dan Ferizy.