Kapolsek Marga AKP I Gede Budiarta mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan meminta keterangan para tokoh setempat.
"Anggota, sedang turun masih dilakukan lidik dan menghubungi tokoh-tokoh di wilayah Babakan, di Desa Tua," kata Budiarta saat dihubungi Rabu (4/5).
Dari informasi yang diterimanya, peristiwa bule telanjang di lokasi tersebut sudah terjadi selama bertahun-tahun. Dulu, akses ke pohon raksasa tidak seketat saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya, kejadian itu sudah dulu karena sekarang ini sudah ketat. Itu katanya foto dulu, tapi kita masih melakukan penyelidikan. Kalau sekarang sudah ada tembok," ungkap dia.
"Dulu, jalan belum ada dan segala macamnya sekarang sudah direhab ada tembok dan segala macamnya dan sudah ada penjaganya. Karena setiap pengunjung di dampingi pecalang yang mau ke sana," imbuhnya.
Namun, kepolisian mengetahui foto tersebut diambil tahun berapa dan bule itu dari mana asalnya. Tetapi pihaknya masih melakukan pencarian kepada bule itu untuk dimintai keterangan.
"Kita belum tau pastinya tahun berapa dan anggota saya masih menggali informasi-informasi tersebut seperti apa sebenarnya. Belum tau (dari negara) mana kita masih mengecek di lapangan masih penyelidikan," jelasnya.
Kendati demikian, bule tersebut bisa dikenai jerat hukum karena mencederai tempat sakral dengan menggunakan pakian bikini.
"Bisa tetap kena [jerat hukum]. Apalagi itu tempat sakral dekat pura. Tapi kita mencari kebenarannya agar kita tidak salah. Kita, baru tau viral di media sosial," ujarnya.
(kdf/arh)