RK Siapkan Ruangan di RSHS Tampung Pasien Hepatitis Akut Misterius

CNN Indonesia
Senin, 09 Mei 2022 20:40 WIB
Pemprov Jabar telah menyiapkan ruangan khusus di RSHS untuk pasien Hepatitis akut misterius. Tim khusus juga dibentuk untuk mengantisipasi penyakit ini.
Ilustrasi. RSHS disiapkan untuk tampung pasien hepatitis akut (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap telah membentuk tim ahli dari kesehatan untuk mempersiapkan skenario apabila hepatitis akut misterius sudah sepenuhnya teridentifikasi secara medis.

"Di Jawa Barat, tim ahli sudah dibentuk bersama RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin). Laboratorium disiapkan untuk mengecek apakah ini kategori hepatitis akut dan lain sebagainya, saya cek sudah siap, bahkan teknologi molekuler terbaru sudah dimiliki," kata Emil di RSHS Bandung, Senin (9/5).

Emil menyebut, Pemprov Jabar telah menyiapkan ruangan-ruangan di RSHS apabila ada yang suspek hepatitis akut. Adapun penyakit ini menyasar bayi hingga remaja umur 16 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ruangan sudah disiapkan, jaga-jaga kalau ada di Jawa Barat. Dari catatan memang (hepatitis akut) terjadinya di usia bayi sampai 16 tahun. Namun kita belum mengetahui alasan sasaran di usia tersebut, tapi statistik menunjukkan itu," ujarnya.

Eks Wali Kota Bandung itu juga menyebut hepatitis akut saat ini belum ditemukan di Jabar.

"Saya laporkan di Jawa Barat belum ada (hepatitis akut), dan mudah-mudahan tidak ada," ucapnya.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat tidak panik. Seperti saat pandemi Covid-19, ia pun meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan dari mulai diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

"Tenang saja, negara sudah siap untuk mengatasi jika ada (kasus). Untuk pencegahan hepatitis yang menular, kuncinya hidup sehat. Kalau penularan lewat pernapasan pakai masker, jaga jarak, kurangi kerumunan, dan jangan saling tukar alat makan. Kalau ada keluarga yang sakit jangan terlalu banyak berinteraksi," tuturnya.

Selain menyiapkan strategi penanganan hepatitis akut, Emil memastikan pula, bahwa penanganan Covid-19 di Jabar terkendali. Tingkat keterisian rumah sakit 0,8 persen.

"Keterisian rumah sakit di Jabar untuk Covid-19 hanya 0,8 persen. Kasus aktif tersisa 1.500 dari puncaknya ratusan ribu, dan rata-rata sudah banyak yang sembuh. Terbukti seperti di RSHS hanya tiga anak yang dirawat akibat Covid-19, dan empat orang dewasa," katanya.

(hyg/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER