Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut sudah ada 21 pasien yang diduga terjangkit hepatitis misterius di ibu kota. Mayoritas diidap anak-anak dan remaja.
Berdasarkan data yang ia paparkan, ada 14 pasien hepatitis misterius yang berusia kurang dari 16 tahun. Kemudian, 7 pasien lainnya berusia lebih dari 16 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini ada tiga pasien yang meninggal dunia akibat penyakit yang belum diketahui pasti penyebabnya itu. Mereka yang meninggal dunia berusia kurang dari 14 tahun.
"21 ini sedang dalam proses penanganan dan penyelidikan. Mudah-mudahan tidak terkait dengan hepatitis akut, itu harapan kita bersama," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/5).
"Semua kasus masih berstatus pending classification," tambahnya.
Selain di Jakarta, kasus yang sama juga ditemukan di daerah lain seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bangka Belitung.
Dari seluruh kasus dugaan hepatitis misterius di berbagai wilayah Indonesia, enam orang pasien meninggal dunia. Jika dirinci kasus kematian dilaporkan terjadi 3 di Jakarta, 1 di Tulungagung Jawa Timur, 1 di Sumut dan 1 di Sumbar.
Gejala yang dialami belasan anak terduga kasus hepatitis disebut cenderung mirip. Berupa gejala penyakit kuning, demam, diare, urine berwarna lebih pekat, dan feses berwarna pucat. Kasus ini mulai ditemukan pada 27 April lalu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan virus hepatitis akut ini menular melalui asupan makanan yang masuk lewat mulut.
Ia pun menyarankan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan seperti rajin mencuci tangan dan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat.
"Jadi, kalau bisa rajin cuci tangan, kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita," ujar Budi dalam keterangan tertulis.