Polisi Perketat Jalur Angkutan Ternak Aceh Cegah Wabah PMK

Aparat tengah mengantisipasi meluasnya penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Kepolisian memperketat pengawasan keluar masuk angkutan yang membawa hewan ternak di perbatasan Aceh - Sumatra Utara.

Selain perbatasan, pengawasan juga akan dilakukan pada setiap rumah potong hewan (RPH). Setiap hewan yang masuk rumah potong harus memiliki surat keterangan sehat dari Puskeswan.

"Pengawasan ini untuk mencegah wabah PMK, terutama di perbatasan. Kami juga memonitoring jumlah hewan ternak di wilayah terjangkit wabah," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, Rabu (11/5).

Winardy menjelaskan, penyakit mulut dan kuku merupakan wabah penyakit yang menyerang hewan ternak jenis sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan babi dengan tingkat penularan yang cukup tinggi. Salah satu wilayah Aceh yang sudah terjangkit wabah tersebut adalah Kabupaten Aceh Tamiang.

Lihat Juga : Jabar Bentuk Tim Atasi Wabah, Sampel 3 Daerah 100 Persen Positif PMK

Apalagi, kata dia, saat ini pemerintah setempat sudah mengambil kebijakan untuk menutup sementara waktu jalur pasar hewan dan tidak menjual hewan ternak dari lokal ke luar atau sebaliknya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat yang memiliki hewan katagori terpapar, untuk segera mengandangkan dan mengawasi ternaknya.

"Sebaiknya hewan ternak dikandangkan, jangan dibiarkan berkeliaran. Karena itu sangat berbahaya kalau sempat terjangkit PMK," ucapnya.

Lihat Juga : Polri Kerja Sama dengan Kementan Awasi Wabah PMK

Sebelumnya, Pemerintah Aceh tidak mengizinkan sementara waktu pengiriman hewan ternak di sejumlah daerah di Aceh untuk masuk ataupun keluar dari Kabupaten Aceh Tamiang.

Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rahmandi mengatakan, langkah itu diambil karena kasus hewan ternak di Aceh Tamiang yang terjangkit virus PMK semakin meluas. Dari data yang dimilikinya, ada sekitar 1.200 hewan ternak yang terjangkit.

"Dari Aceh Tamiang tidak boleh keluar ke Langsa atau ke kabupaten lain, kemudian dari Langsa atau Aceh Timur tidak boleh masuk ke Aceh Tamiang," kata Rahmandi saat dikonfirmasi.