Gibran Tak Ikut Panitia Nikah Ketua MK-Ade Jokowi, Bantu dari Belakang

Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, mengaku tak terlibat di dalam kepanitiaan acara pernikahan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dengan Idayati yang merupakan adik dari ayahnya.

Gibran mengaku tak terlibat dalam kepanitiaan acara keluarganya tersebut karena masih sibuk dengan kegiatannya sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah.

"Nggak. Sudah diwakili yang senior-senior. Nek Wali Kota nyambi panitia nanti kurang etis," katanya akhir pekan lalu.

Meski demikian, ia mengaku mendapat laporan perkembangan terkait persiapan acara tersebut. Ia pun tetap membantu agar momen istimewa tersebut terselenggara dengan lancar.

"Saya bantu dari belakang aja. Ndak cuma saya, semua Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) juga bantu. Kabeh (semua) turun tangan," kata Gibran.

Rencananya, pernikahan Ketua MK Anwar Usman dengan Idayati akan diselenggarakan di gedung pertemuan yang dikelola keluarga Jokowi, Graha Saba Buana, pada 26 Mei mendatang. Gibran mengakui kapasitas parkir di gedung tersebut tidak seimbang dengan daya tampung gedung.

"Dari dulu Graha Saba memang parkirnya minim. Tapi tenang aja, besok tamunya cuma 800 kok," katanya.

Selain jumlah tamu yang terbatas, Gibran membeberkan Pemerintah Kota (Pemkot) akan merekayasa lalu lintas di sekitar Graha Saba agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

"Nanti ada pengondisian juga. Kalau tidak salah mau dibikin satu arah," kata Gibran.

Gibran mengatakan untuk kepanitiaan acara pernikahan tersebut, keluarga kedua calon mempelai sudah menggelar rapat persiapan panitia atau yang dalam tradisi Jawa biasa disebut Kumbokarnan, Sabtu (14/5) malam.

Anwar Usman pun hadir dalam acara tersebut, namun Gibran mengaku dirinya tak ikut dalam Kumbokarnan itu.

"Ya datang, sing duwe gawe (yang punya kerja) beliau kok," kata Gibran.

Sebelumnya, pernikahan Anwar Usman dengan Idayati telah didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarsari. Pendaftaran dilakukan oleh utusan keluarga Presiden Jokowi, Senin 9 Mei lalu.

Ketua KUA Banjarsari, Arba'in Basyar mengatakan kantornya telah menerima semua berkas yang menjadi syarat pernikahan antara duda dan janda tersebut.