Massa Pro UAS Ancam Dobrak Gerbang Kedubes Singapura Jika Diabaikan

CNN Indonesia
Jumat, 20 Mei 2022 16:58 WIB
Massa pendukung Ustaz Abdul Somad (UAS) mengancam akan mendobrak pagar kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura.
Massa pendukung UAS desak Singapura minta maaf. (CNN Indonesia/Michael Josua Stefanus)
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa pendukung Ustaz Abdul Somad (UAS) mengancam akan mendobrak pagar kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura jika tuntutan yang mereka sampaikan tak diindahkan.

Ketegangan itu mencuat saat mobil massa aksi dari ormas Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI) DKI Jakarta tiba di sekitar arena unjuk rasa pukul 15.20 WIB.

Orator yang berada di atas mobil komando meminta sang sopir menepi ke sisi kiri jalan dekat pagar dan meminta mobil itu menabrak gerbang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ambil kiri, ambil kiri, tabrak. Tabrak gerbangnya," ucap orator.

Namun, permintaan itu tak dilakukan oleh sopir mobil komando. Ia memilih hanya menepi ke sisi jalan. Hal itu yang kemudian membuat orator menjadi tak senang.

Ia pun melanjutkan orasinya dengan menyampaikan tuntutan massa pengunjuk rasa. Pernyataan itu disampaikan dengan berapi-api dan nada yang keras.

Mereka mendesak agar Pemerintah Singapura meminta maaf atas penolakan kedatangan UAS ke negara tersebut beberapa waktu lalu.

Jika tuntutan tersebut tidak diindahkan, dia mengancam akan mendobrak gerbang gedung Kedutaan Besar Singapura. Orator mengatakan bahwa penjaga keamanan di sekitar lokasi tak begitu banyak.

Ia pun meminta agar massa aksi mendekat ke gedung tersebut untuk berhadap-hadapan dengan petugas keamanan yang terdiri dari Satpam dan beberapa anggota polisi.

"Hajar mereka, remuk pagar itu," serunya lagi.

Namun ketegangan seketika mereda saat adzan berkumandang. Sang orator yang berapi-api itu meminta massa aksi untuk mundur sedikit dan menjadi tenang.


Sebelumnya, UAS ditolak masuk ke Singapura oleh otoritas setempat. Kementerian Dalam Negeri Singapura menyebut sejumlah alasan menolak kedatangan UAS di negara tersebut.

Salah satu poinnya yaitu UAS dianggap menyebarkan ajaran yang ekstremis dan segregasi. Singapura juga menyampaikan kritik terhadap pernyataan UAS yang pernah membahas soal bom bunuh diri dalam ceramahnya.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

(mjo/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER