Zulhas: Prabowo Berkali-kali Kalah, Jadi Tak Menang Pilpres 2019

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Mei 2022 00:17 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga menyebut Prabowo Subianto kalah karena tak didukung pengusaha di Pilpres 2019.
Ketum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan beberapa faktor mengapa Prabowo-Sandi kalah di Pilpres 2019 (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan Prabowo Subianto kalah pada Pilpres 2019 disebabkan beberapa faktor.

Mulai dari tak ada pengusaha yang mendukung hingga pengalaman Prabowo yang kalah di dua pilpres sebelumnya. Diketahui, Prabowo pernah menjadi peserta Pilpres 2009 dan 2014.

"Kalau pilpres, secara rasional Pak Prabowo kalah. Kenapa? Pak Prabowo media tidak ada mendukung, kedua pengusaha logistik tidak ada mendukung, ketiga operasional tidak mendukung, keempat ada sejarahnya, dan kelima berkali-kali calon kalah, jadi tidak menang," kata Zulhas dalam halalbihalal keluarga besar PAN di Makassar, Sulsel, Kumat (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kubu pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kala itu, kata Zulhas, berbanding terbalik dengan pihak Jokowi-Ma'ruf Amin.

Zulhas mengatakan bahwa Jokowi-Ma'ruf Amin didukung banyak pengusaha serta kelompok lain yang membuat pasangan itu memenangkan pilpres.

Zulhas juga menganggap Pilpres 2019 menimbulkan ketegangan di masyarakat karena hanya ada dua pasangan calon yang berkontestasi.

Oleh karena itu, di pilpres berikutnya, PAN berharap ada tiga paslon yang menjadi peserta. Dengan begitu, rivalitas pendukung tidak terlalu runcing dibandingkan jika hanya dua paslon.

"Kami mencoba agar pilpres jangan dua (paslon) lagi, kalau bisa tiga atau empat. Tiga lebih bagus. Kalau ada tiga kan seru," kata Zulhas.

Sejauh ini, PAN sudah menjalin kerja sama dengan Golkar dan PPP lewat pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu. Mereka pun terbuka jika ada partai lain yang ingin turut bergabung.

Sejauh ini, Koalisi Indonesia Bersatu belum menentukan capres yang akan diusung di Pilpres 2024. Mereka terbuka dari kalangan partai maupun nonpartai.

(antara/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER