Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman akan menikah dengan adik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Idayati, di Solo, Jawa Tengah.
Pernikahan itu bakal digelar di Gedung Graha Saba yang dikelola keluarga Jokowi pada Kamis (26/5). Segala persiapan pun terus dilakukan, bahkan akan digelar gladi resik sebelum tanggal pernikahan alias pada H-1.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarsari, Arbain Basyar, mengatakan apabila yang menikah berasal dari keluarga tokoh masyarakat, umumnya ada gladi bersih sehari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia pun memaparkan sesuai tradisi Jawa yang menjadi suku asal Idayati, maka Anwar akan mengikuti prosesi jonggolan. Semula kegiatan itu dijadwalkan akhir pekan lalu, namun dimundurkan jadi pada Rabu (25/5) alias H-1.
"Sebenarnya jonggolan kita jadwalkan hari Sabtu (21/5) kemarin," kata Arbain, Senin (23/5), "Kita batalkan karena Pak Anwar ada kegiatan lain. Kita tunda besok Rabu (25/5)."
Sebagai informasi, jonggolan merupakan satu kegiatan dari rangkaian panjang pernikahan Jawa. Biasanya, jonggolan dilaksanakan saat keluarga mempelai wanita mengadakan acara midodareni.
Jonggolan berasal dari bahasa Jawa, jonggol, yang artinya menunjukkan diri. Saat jonggolan, calon mempelai pria harus menunjukkan diri di hadapan keluarga calon mempelai wanita.
Tujuannya untuk memastikan kondisi calon mempelai pria dalam keadaan sehat sebelum proses ijab kabul. Selain itu, jonggolan berfungsi untuk menunjukkan kesungguhan niat calon mempelai pria.
Umumnya, sesuai kebiasaan setempat, dari pihak KUA juga hadir saat jonggolan dilaksanakan. Petugas KUA akan memeriksa kembali semua dokumen yang menjadi syarat administrasi pernikahan.
Sebelumnya, pernikahan Anwar Usman dengan Idayati telah didaftarkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarsari. Pendaftaran dilakukan oleh utusan keluarga Presiden Jokowi, Senin 9 Mei lalu.
Arba'in mengatakan kantornya telah menerima semua berkas yang menjadi syarat pernikahan antara duda dan janda tersebut.
"Alhamdulillah berkas sudah lengkap," katanya.
Untuk menjamin kelancaran acara keluarga dua pemimpin pilar negara RI tersebut, Polresta Surakarta menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas. Salah satunya Jalan Letjend Suprapto yang menjadi titik gedung perkawinan itu akan dikhususkan buat tamu undangan. Oleh karena itu, pihaknya pun akan menerapkan rekayasa lalin imbas hal tersebut.
Rekayasa lalu lintas akan diterapkan mulai dari simpang Jalan Ahmad Yani - Letjend Suprapto atau yang biasa disebut dengan Simpang Giri Mulyo yang berjarak sekitar 1,5 km dari Graha Saba Buana.
"Kendaraan berat kita arahkan lurus ke arah Terminal Tirtonadi, lalu lewat Jembatan Keris, ke arah Pintu Kereta Api Joglo untuk mengurangi beban lalu lintas di depan gedung Graha Saba Buana," kata Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Jumat (20/5).
Sementara untuk kendaraan lainnya akan dialihkan mulai dari Simpang Lima Sumber atau lebih dikenal dengan Simpang Sate Dahlan.
"Kendaraan kecil menuju Letjend Suprapto kita arahkan belok kanan ke arah Ki Mangun Sarkoro tembus Simpang Komplang, ke arah Pintu Joglo," kata Ade Safri.
Nantinya, lanjut Ade Safri, Jalan Letjend Suprapto di depan Gedung Graha Saba Buana akan diterapkan satu arah (one way), dari Selatan ke Utara.
"Kita akan terapkan one way dari Selatan ke Utara mulai simpang Sate Dahlan sampai sepanjang jalan Letjend Suprapto," katanya.