Polisi Buka Suara soal Viral Calon Bintara Gagal Pendidikan

CNN Indonesia
Senin, 30 Mei 2022 19:13 WIB
Polisi buka suara terkait calon bintara yang telah lolos seleksi namun gagal mengikuti pendidikan.
Ilustrasi. Viral calon bintara gagal pendidikan curhat di media sosial (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pemuda bernama Fahri Fadilah Nur Rizki (21) mengaku gagal mengikuti pendidikan sebagai calon siswa bintara Polda Metro Jaya tahun 2021.

Pernyataan itu disampaikan Fahri dalam sebuah video dan viral di media sosial. Bahkan, anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Hillary Brigitta Lasut juga turut mengunggah video itu di akun Instagram.

Dalam narasi video yang beredar, Fahri mengaku sudah lolos seleksi dengan peringkat 35 dari total 1.200 orang. Fahri semestinya tinggal berangkat mengikuti pendidikan namun ia kemudian digantikan oleh orang lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan Fahri memang mendaftar sebagai calon siswa bintara Polda Metro Jaya. Fahri bahkan tercatat sudah tiga kali mendaftar terhitung sejak tahun 2019.

"Tahun 2019 yang bersangkutan dalam seleksi calon bintara dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS pada tahap pemeriksaan kesehatan dengan diagnosa buta warna parsial," kata Zulpan dalam konferensi pers, Senin (30/5).

Di tahun berikutnya, atau pada 2020, Fahri kembali mendaftar dan lagi-lagi dinyatakan tidak lolos dengan alasan yang sama.

Baru akhirnya di tahun 2021, Fahri mendaftar dan dinyatakan lolos seleksi. Namun, sebelum menempuh pendidikan, ada tahapan supervisi yang mesti dilalui oleh para peserta.

"Kemudian supervisi yang dipimpin ketua tim menyebutkan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial," ucap Zulpan.

Hasil temuan dalam supervisi itu lantas ditindaklanjuti oleh Polda Metro Jaya dengan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Fahri.

Pemeriksaan dilakukan pada 25 Januari 2022 di RS Polri dengan disaksikan oleh Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kabid Propam Polda Metro Jaya, Sekretariat SDM Polda Metro Jaya, hingga orang tua atau wali dari peserta.

"Hasilnya buta warna parsial ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan, karena ini syarat mutlak untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna ini syarat utama dari sisi kesehatan yang harus dipahami," tutur Zulpan.

Zulpan menegaskan bahwa bebas buta warna menjadi syarat mutlak bagi seorang anggota Polri. Sebab, ada dampak yang bisa ditimbulkan jika seorang anggota Polri mengidap buta warna.

"Contoh jika dia bertugas mengatur arus lalu lintas, maka tidak bisa membedakan atau melihat perbedaan lampu merah, kuning, hijau dan berdampak pada keselamatan yang bersangkutan dan masyarakat dan banyak hal lain yang bisa ditimbulkan," ucap Zulpan.

(dis/isn)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER