Tukirin Heriprasetyo telah bangun dari tidur dan bersiap sejak Jumat (3/6) pukul 03.00 WIB pagi buta. Baju batik bercorak hijau ungu, peci dan masker berwarna hitam telah melekat rapi di tubuh dan kepalanya.
Sebagai persiapan akhir, Tukirin mengalungkan tas tangan kecil berwarna hitam dengan balutan simbol bendera merah putih bertuliskan "Indonesia 1443 H/2022 M". Tak lupa mengalungkan pula kartu tanda identitas sebagai peserta haji tahun 2022.
Dengan balutan dan atribut seragam haji itu, Tukirin tampak gagah dan percaya diri melangkah menunaikan rukun Islam kelima ke Tanah Suci meski kini berusia 64 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diantar oleh anak, seorang ustaz dan Ketua RT di lingkungan rumahnya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Tukirin bersama Istrinya melangkah mantap menuju Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur. Di lokasi ini, ratusan calon jemaah haji dikumpulkan sebelum pemberangkatan perdana menuju Saudi.
Hampir 500 calon jemaah haji embarkasi Jakarta-Pondok Gede dijadwalkan berangkat haji perdana secara bersama-sama di tengah pandemi virus corona pada Sabtu (4/6) pagi. Pemberangkatan itu dilakukan usai hampir dua tahun belakangan Indonesia tak mengirimkan jemaah haji ke Saudi.
Suasana suka cita terpancar dari wajah calon jemaah ketika berkumpul di Asrama Haji, tak terkecuali Tukirin dan istri. Ia mengaku telah menunggu selama 10 tahun untuk menunaikan haji.
Tukirin mengaku sedih ketika diumumkan bahwa Indonesia tak mengirimkan calon jemaah haji pada tahun 2020 imbas pagebluk. Padahal, Ia dan istri seharusnya dijadwalkan berangkat pada tahun tersebut.
"Ditunda karena Covid ya sedih, ya begitulah. Tapi saat ini kita senang dapat informasi bisa berangkat setelah tertunda dua tahun kemarin, harusnya delapan tahun jadi nunggu 10 tahun," kata Tukirin ketika berbincang di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat (3/6).
Tukirin bercerita kabar bahagia soal haji berawal dari telepon sang agen perjalanan haji tempatnya mendaftar. Beberapa bulan lalu, sang agen mengabarkan Ia dan istrinya terdaftar sebagai dua orang yang bisa berangkat tahun ini.
Perasaan bahagia pun tak dapat terelakan keduanya. Pasalnya, kuota calon jemaah haji yang diterima Kementerian Agama tahun ini sangat terbatas yakni 100.051 jemaah. Padahal, pada 2019 lalu Kemenag mendapatkan sekitar 200 ribu jemaah.
"Setelah itu kita dikasih tahu. Ini tanggal segini-segini udah harus persiapan, harus manasik dan sebagainya. Sebetulnya kita ada WhatsApp grupnya dari tahun 2020. Jadi di sebarin di grup juga infonya," kata dia.
Tukirin mengaku ada persiapan khusus sebelum berangkat haji. Salah satunya adalah persiapan fisik dan kesehatan. Mengingat mereka akan berada di Saudi selama 42 hari.
"Kan ada tes kebugaran juga. Saya rutin jalan pagi aja. Seminggu tiga kali gitu untuk lebih fit," kata dia.
10 tahun penantian berbuah manis di halaman selanjutnya.