Adi Hidayat Ungkap Sosok Eril di Matanya Saat Bertemu Ridwan Kamil
Ustaz Adi Hidayat terlihat datang menemui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sedang berkabung di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (4/6).
Sebagai informasi, Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia, baru saja tiba dari Swiss setelah selama sekitar sepekan memantau pencarian langsung putra sulung mereka, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, yang hilang di Sungai Aare, Kota Bern.
Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil dan Atalia memutuskan pulang dan mengikhlaskan putranya setelah berkonsultasi dengan sejumlah ulama di Bandung, termasuk Adi Hidayat.
Kepada wartawan, Adi mengaku merupakan seorang guru agama di keluarga Ridwan Kamil. Dia pun memberikan kesaksian yang baik atas Eril dalam pertemuan dengan keluarga RK tersebut. Seingatnya, Emmeril merupakan sosok anak yang hebat karena berdedikasi dan berbakti kepada orang tuanya.
"Dia baik. Sejak usia 11 tahun, dia sudah merenungkan tentang air dan Al Quran surah Hud ayat ketujuh, Allah menguasai segala yang ada di perairan," kata Adi Hidayat usai menemui Ridwan Kamil, seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, menurutnya Ridwan Kamil kini sudah ikhlas atas berpulangnya Eril tersebut. Dengan berkumpulnya keluarga besar, menurutnya saling menguatkan agar Ridwan Kamil memiliki ketenteraman, kedamaian, dan keyakinan di dalam jiwa.
"Kematian itu sesuatu yang sudah ditetapkan, tidak bisa kita tolak, tapi caranya yang menjadi pembeda," kata Adi Hidayat.
Dia pun mengaku menerangkan kepada Ridwan Kamil, meski Eril wafat dalam keadaan yang dipandang berbeda namun hal tersebut justru merupakan karunia.
"Saya juga menerangkan ayat-ayat, hadis-hadis tentang kemuliaan-kemuliaan orang yang wafat dalam keadaan tenggelam, sehingga lebih memberikan ketentraman, keyakinan, dan kekuatan," kata Adi.
Dia pun menganjurkan agar keluarga memperbanyak kisah-kisah baik yang pernah Eril lakukan selama hidup. Hal tersebut perlu dilakukan guna bisa menginspirasi masyarakat.
"Karena wafatnya Eril itu luar biasa banyak mengunggah jutaan doa, perhatian banyak orang, dan setiap orang yang meninggal bisa menghadirkan suasana-suasana seperti wafatnya Eril," katanya.
Sebelumnya, pada 31 Mei lalu, kakak kandung dari Ridwan Kamil, Erwin Muniruzaman menerangkan setelah hampir sepekan pencarian Eril yang tak kunjung berbuah hasil, pihak keluarga di Bandung sudah berkonsultasi dengan ulama guna mengetahui apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam.
"Dari pihak keluarga sudah berkonsultasi dengan beberapa ulama seperti Ketua MUI KH Rachmat Syafei dan Ustaz Adi Hidayat untuk kami dapat mengetahui apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam terhadap apapun yang menjadi takdirnya Eril," ujar Erwin kala itu.
Sementara itu di Swiss, proses pencarian Eril masih terus berlangsung. Mengutip siaran pers dari Kedutaan Besar RI (KBRI) di Bern, pada pencarian Jumat (3/6), turun hujan di sana. Walhasil proses pencarian pada hari tersebut tak bisa menggunakan drone.
Pencarian kemudian hanya dilakukan dengan menggunakan metode patroli darat dan perahu.
"Polisi juga menerjunkan anjing pelacak sepanjang 2 KM di area Wohlensee. Hingga Jumat sore, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan," demikian keterangan KBRI Bern seperti dikutip pada situs resminya.
RK dan istrinya meninggalkan Swiss pada Kamis (2/6) petang waktu setempat setelah melaksanakan Salat Gaib untuk Eril di tepi sungai Aare, dan meninggalkan marka pengingat lokasi terakhir putra sulungnya itu terlihat.
Sebelumnya, KBRI Bern mendapat kabar hilangnya Eril di Sungai Aare pada Kamis (26/5) pukul 11.24 waktu setempat. Ia diduga terseret arus saat mencoba menyusuri sungai Aare secara berenang.
"Sejak diterimanya laporan orang hilang, Kepolisian Swiss berkomitmen untuk terus berupaya keras dalam menemukan Saudara Eril," demikian keterangan KBRI.