Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief berharap tidak ada pihak yang menjegal pencalonan di Pilpres 2024 sehingga bisa ada tiga pasang paslon.
Andi menegaskan bahwa polarisasi pasti terjadi di masyarakat jika hanya ada dua paslon capres-cawapres.
"Ada persoalan polarisasi menjelang 2024. Dalam negara demokrasi, jika hanya dua calon dalam multipartai pasti terjadilah (polarisasi)," kata Andi lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (5/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mencontohkan Brasil yang mengalami krisis pada 2014. Andi Arief mengatakan hal itu disebabkan polarisasi politik di negara tersebut.
Andi Arief mengatakan, cara untuk mengakhirinya adalah dengan mengembalikan kedaulatan partai. Dia juga menyinggung PDIP soal ini.
"Mengakhirinya? Kembalikan kedaulatan partai dan skema dua calon. Pak Jokowi dan PDIP bertanggung jawab," tuturnya.
CNNIndonesia.com sudah menghubungi Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah untuk menanggapi pernyataan Andi Arief. Namun yang bersangkutan belum merespons.
![]() Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pernah mengatakan Pilpres 2024 lebih baik hanya diikuti dua paslon demi menghemat anggaran |
Pada 28 Mei 2021 lalu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pernah mengatakan Pilpres 2024 sebaiknya diikuti dua paslon. Menurutnya itu lebih baik demi menghemat anggaran.
Pasalnya, jika ada tiga paslon, maka bisa ada pemungutan suara putaran kedua yang memakan waktu serta biaya.
Hasto mengatakan PDIP berupaya membangun koalisi dengan partai lain demi mencegah pilpres diikuti tiga paslon. Namun sebenarnya, PDIP bisa mengusung capres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.
"Kami akan bangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan hanya diikuti dua paslon, tidak akan ada dua pilpres, dua ronde," kata Hasto dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate pada 28 Mei lalu.
Hasto mengatakan bahwa PDIP tidak ingin kontestasi politik menghabiskan energi. Oleh karena itu, lebih baik hanya ada dua pasangan calon di Pilpres 2024, agar tidak ada putaran kedua.
"Supaya energi bangsa ini bisa difokuskan untuk mengatasi berbagai persoalan, terlebih mengejar kepemimpinan Indonesia," ujar Hasto.