Sarjana Nonmuslim dari Madagaskar Jadi Lulusan Terbaik di UIN Jakarta
Seorang warga negara asing (WNA) nonmuslim bernama Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy berhasil lulus sebagai Sarjana Terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Wisuda Sarjana ke-124 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Perempuan kelahiran Betafo, 5 Mei 1998 itu lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,65 atau berpredikat Cum Laude dari program studi Hubungan Internasional FISIP UIN Jakarta.
Sebagai informasi, UIN Jakarta adalah salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia. Sementara itu, Candy merupakan pemeluk agama Kristen yang berasal dari Madagaskar.
Meski berkuliah di kampus mayoritas muslim, Candy sama sekali tidak menganggap hal itu menjadikannya asing atau hambatan. Justru sebaliknya, ia merasakan kenyamanan saat bergaul bersama para mahasiswa lain di lingkungan tempat belajarnya.
"Saya menganggap ini sebuah challenge (tantangan), di mana saya harus banyak belajar tentang Islam dan bahasa Arab," ujar Candy, dikutip dari laman UIN Jakarta pada Selasa (7/6).
Candy menyebut bahasa Arab masih asing baginya. Sebab, penduduk di negara asalnya, Madagaskar, menggunakan bahasa Perancis sebagai bahasa nasional.
Meski tidak menguasai sepenuhnya, kata Candy, ia tetap berusaha belajar bahasa Arab seperti teman-temannya yang lain.
Masuk Lewat Jalur Mandiri dan Dapat Beasiswa
Candy masuk kuliah di UIN Jakarta lewat jalur seleksi Ujian Mandiri. Sementara itu untuk keperluan perkuliahannya dia dibiayai Program Darmasiswa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Program beasiswa itu ditawarkan kepada semua siswa asing dari negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk belajar bahasa Indonesia, seni, dan budaya di 54 universitas di Indonesia.
Darmasiswa ini didirikan pada tahun 1974 sebagai bagian dari inisiatif asosiasi negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.
Sebagai mahasiswa asing, Candy juga bercerita pengalamannya untuk menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar perkuliahan. Dia mengaku ikut kursus yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Jakarta.
Berkat kursus dan latihan bersama teman kuliah, Candy secara bertahap akhirnya fasih berbahasa Indonesia.
"Ya soal bahasa Indonesia saya peroleh dari kursus di Pusat Pengembangan Bahasa. Sekarang saya sudah bisa berbahasa Indonesia," terang Candy.
Setelah lulus, Candy mengatakan bakal tetap menjaga nama baik almamaternya. Ia juga berharap UIN Jakarta terus maju dan menjadi sebuah perguruan tinggi Islam ternama di dunia internasional.
"Ya doa saya semoga UIN Jakarta terus maju dan berkembang agar menjadi perguruan tinggi terkenal," jelas dia.
(pop/kid)