ITB dan Coventry Buka Kesempatan Mahasiswa S3 Raih 2 Doktor Sekaligus

SBM ITB | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2022 14:41 WIB
SBM ITB dan Coventry University meluncurkan skema Doktoral dual-award sehingga mahasiswa S3 bisa meraih dua gelar doktor sekaligus di dua kampus tersebut. (Arsip SBM ITB).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekolah Bisnis dan Manajeman (SBM) ITB bekerja sama dengan Coventry University (Inggris) dengan meluncurkan skema inovatif Doktoral dual-award (double-degree). Melalui skema ini calon mahasiswa S3 (Doktor) kini bisa mendapatkan dua gelar dooktor sekaligus dari dua kampus tersebut.

Ketua program studi Doctor of Science and Management (DSM) SBM ITB Yuliani Dwi Lestari mengatakan, peluncuran program ini selaras dengan tujuan program studi DSM, yakni mencetak lulusan dengan kompetensi riset yang unggul, berkelas internasional.

Yuliani menjelaskan, dengan skema ini, calon mahasiswa bisa memilih untuk memulai studinya dari ITB atau Coventry. Kata dia, jika mulai dari ITB, maka pada tahun pertama, mahasiswa akan mengikuti pembelajaran sesuai kurikulum di ITB, lalu tahun kedua mahasiswa tersebut akan berangkat ke Inggris untuk melakukan pembelajaran di Coventry.

"Di tahun ketiga, mahasiswa Kembali ke Indonesia untuk menyelesaikan studi S3 nya di ITB," kata Yuliani dalam keterangannya, Rabu (8/6).

Sebaliknya, jika mulai dari Coventry, maka pembelajaran di tahun pertama dan ketiga akan dilakukan di Coventry, dan di tahun kedua, mahasiswa Coventry akan melakukan penelitiannya di ITB.

Yuliani melanjutkan, bagi mahasiswa yang memulai studinya di ITB atau di Coventry, mereka akan tetap mendapatkan kesempatan, pengalaman dan manfaat lebih, karena mereka terdaftar di dua universitas dalam waktu bersamaan.

"Dibandingkan jika mereka hanya terdaftar di satu universitas saja," kata Yuliani.

Kemudian, mahasiswa juga bisa mengakses fasilitas pendidikan/riset, perpustakaan, jurnal ilmiah, laboratorium, dan juga jejaring internasional, baik di ITB maupun Coventry. Mereka juga akan dibimbing oleh promotor dari kedua universitas, sehingga bisa mengambil keuntungan dari kepakaran dan reputasi internasional mereka.

Sementara pimpinan program dari Coventry University Benny Tjahjono menyampaikan, skema inovatif ini menunjukkan bukti nyata kerja sama antara Coventry dan ITB yang sudah dirintis sejak lama, baik melalui usaha bilateral maupun melalui konsorsium UKICIS.

"Sebagai world-class university, Coventry ingin melangkah progresif dengan menggandeng world class university lain seperti SBM ITB," kata dia.

Beasiswa penuh ini ditawarkan pada calon mahasiswa S3 (Doktor) terbaik yang lulus seleksi. Dengan skema dual-award ini, mahasiswa S3 jika lulus, berhak mendapat dua gelar Doktor dari ITB dan Coventry University.

Dengan skema dual-award, calon mahasiswa S3 yang ingin meraih gelar dua doktor sekaligus bisa memulai studinya dari ITB atau Coventry University. (Arsip SBM ITB).

Skema ini sebagai tindak lajut inisiasi riset bersama UKICIS (UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences), yang mana ITB dan Coventry merupakan dua dari tujuh anggota pendirinya. Selain itu, skema ini juga menjadi salah satu komitmen kerja sama riset dan akademis lewat nota kesepahaman (MoU) antara ITB dan Coventry yang ditandatangani pada 2019.

Skema ini juga bentuk nyata program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Di mana MBKM memungkinkan mahasiswa Indonesia mendapat kesempatan belajar dan melakukan penelitian di kampus mitra luar negeri.

Dengan skema ini, kredit mata kuliah yang diambil di Coventry University bisa langsung ditransfer ke ITB dan disetarakan, sehingga mahasiswa S3 bisa menghemat masa studinya.

Sejatinya, skema ini sudah banyak dilakukan khususnya di level S1 dan S2. Namun skema dual-award ITB-Coventry di level S3 (doktor) ini terbilang yang pertama di Indonesia.

Adapun skema ini memberikan sejumlah manfaan, antara lain:

1. Adanya pengakuan kesetaraan perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri.

2. Mata kuliah yang diambil bisa ditransfer ke universitas masing-masing dan disetarakan.

3. Peningkatan kualitas dosen promotor dalam membimbing mahasiswa doktor.

4. Pengembangan kompetensi keilmuan dengan berperan sebagai co-author dalam setiap publikasi ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa.

5. Peningkatan kerja sama riset antar kedua universitas dan sharing fasilitas riset sesuai yang dituangkan dalam MoU bilateral dan UKICIS.

Ke depannya, skema dual-award ini akan dibuka lebih luas untuk semua jurusan di ITB dan Coventry. Sebagai pilot project di tahun 2022 ini, akan ada dua topik yang ditawarkan kepadamahasiswa untuk intake September 2022.

(osc)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK