15 Ribu Warga Mamuju dan Majene Mengungsi Usai Diguncang Gempa M 5,8

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jun 2022 14:04 WIB
Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dengan kekuatan sebesar magnitudo 5,8 mengakibatkan sebanyak 15 ribu warga mengungsi. (Istockphoto/ Enot-poloskun)
Makassar, CNN Indonesia --

Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dengan kekuatan sebesar magnitudo 5,8 mengakibatkan sebanyak 15 ribu warga mengungsi.

Selain itu sekitar 17 orang mengalami luka-luka yang sementara dalam perawatan medis.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, Amri Ekasakti mengatakan gempa berkekuatan magnitudo 5,8 yang terjadi Rabu (8/6) berpusat di Kabupaten Mamuju, dan berdampak pula hingga ke Kabupaten Majene.

"Total warga yang menggungsi di Mamuju dan Majene kurang lebih ada 15 ribu lebih. Untuk korban luka sendiri ada 17 orang yang masih dalam perawatan medis," kata Amri, Kamis (9/6).

Amri merinci Lokasi pengungsian saat ini untuk di Mamuju adalah di Stadion Manakarra, dengan rincian ada 1.185 orang, Jalur dua Kelurahan Mamunyu ada kurang lebih 500 orang, kantor Bupati Mamuju kurang lebih 100 orang, kantor TVRI Sulbar kurang lebih 70 orang.

Kemudian di Bukit Sese Bia ada 60 orang, Terminal Regional Simbuang ada 244 orang, dan Kecamatan Tapalang Barat ada kurang lebih 6.000 orang yang tersebar di daerah masing-masing.

"Kalau di Majene itu di SMK Bukit Tinggi kurang lebih 500 orang mengungsi, lalu di Kelurahan Malunda, Desa Maliaya, Mekkatta, Lombong dan Kecamatan Tubo kurang lebih ada 7.000 orang yang tersebar secara berkelompok di daerah masing-masing," tutur Amri.

Sementara untuk korban luka-luka akibat guncangan gempa kemarin, kata Amri, saat ini tengah menjalani perawatan di beberapa rumah sakit dan puskesmas di Mamuju dan Majene.

"Kondisi pemantauan korban luka-luka di pasca kejadian bencana, luka berat ada 3 orang, luka sedang satu orang dan Luka ringan 13 orang. Para korban dirawat di RS Bhayangkara, RSUD Mamuju, RSUD Sulbar dan Puskemas Binaga," jelasnya.

Amri mengatakan pihaknya hingga hari ini melakukan pemantauan di sejumlah titik lokasi pengungsian dan mengevakuasi pasien yang berada di rumah sakit.

"Dapur umum telah didirikan baik dari milik Brimob, Kementerian PU, Dinas Sosial Sulbar dan di tempatkan di Stadion Manakarra, kantor Bupati Mamuju serta Jalur 2 Mamunyu, untuk mendistribusikan kebutuhan para pengungsi," kata dia.

(mir/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK