Semburan Lumpur di Perbatasan Timor Leste Disebut Terjadi Tiap Tahun
Fenomena semburan lumpur di perbatasan antara Indonesia-Timor Leste, tepatnya di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali terjadi pada Selasa (7/6).
Deputi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTT Yuven mengatakan semburan lumpur yang mirip lumpur Lapindo itu terjadi hampir setiap tahun. Namun, semburan kali ini merupakan yang terbesar. Video semburan lumpur itu pun sempat viral di media sosial.
"Ini yang paling besar sepertinya. Kalau tahun tahun sebelumnya agak kecil. Memang hampir setiap tahun [terjadi]," kata Yuven kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/6).
Yuven menyebut fenomena itu biasanya terjadi pada saat musim hujan, terutama Februari.
"Kalau di musim hujan dia muncul banyak seperti Februari," ujar dia.
Yuven menjelaskan belum diketahui penyebab semburan tersebut. Menurutnya, butuh penelitian dari ahli untuk mendeteksi itu.
"Kalau yang paling terakhir, memang belum ada penelitian yang detail dari ahli-ahli geologi, butuh penelitian ahli," kata dia.
"Tapi kalau sementara kemarin itu saya dapat informasi penelitian dari UGM itu memang ditemukan ada kandungan mineral," imbuhnya.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengaku baru mendangar kabar tersebut. Ia berkata pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BPBD setempat.
"Saya baru dengar laporannya. Saya belum bisa kontak BPBD sana," kata Abdul.
Diketahui, video semburan lumpur viral di media sosial. Dalam video itu, terdengar suara ledakan saat lumpur hendak keluar dan semburannya pun tampak tinggi. Ledakan dan semburan itu terdengar berkali-kali dalam tempo berdekatan.