Putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, telah dimakamkan di kampung halaman ibundanya, Atalya Praratya, di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6) siang.
Jenazah Eril itu dimasukkan ke liang lahat di lahan milik keluarga yang semula direncanakan sebagai proyek Islamic Center sekitar pukul 11.12 WIB.
Sebelumnya, ia diberangkatkan dari tempat persemayaman di rumah dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan, Kota Bandung, pukul 09.08 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan, termasuk siaran langsung CNNIndonesia TV, di sepanjang jalan menuju lokasi permakaman tampak warga--baik di kota maupun kabupaten Bandung--berdiri di sisi jalanan yang menjadi rute iring-iringan ambulans pembawa jenazah Eril.
Selepas berangkat dari tempat persemayaman di Gedung Pakuan, iring-iringan jenazah diketahui melalui Jalan Wastukencana. Selanjutnya, iring-iringan jenazah melewati Tol Pasteur.
Pantauan CNNIndonesia.com di sepanjang perjalanan, tampak warga dari berbagai kalangan berjejer di sisi jalan sambil membawa tulisan-tulisan dari Gedung Pakuan hingga ke gerbang tol Pasteur, atau sekitar 5 km.
Selain itu, terlihat para pelajar juga ikut serta berbaris dengan membawa mawar putih sebagai penghormatan kepada Eril.
Lalu, perjalanan dilanjutkan melalui Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) yang hingga akhirnya mengarah ke Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lepas dari Tol Soroja, tampak lagi warga Jawa Barat berdiri di pinggir jalan melepas Eril.
Warga juga makin banyak ketika mobil memasuki wilayah Cimaung, dan di luar proyek Islamic Center yang menjadi tempat pemakaman Eril.
![]() |
Di lokasi permakaman itu, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, masyarakat berjejer di bahu jalan sekitar lahan proyek Islamic Center Baitulridwan.
Jelang kedatangan Eril, jumlah warga yang datang semakin banyak. Namun, warga sekitar Cimaung itu belum diizinkan untuk masuk ke wilayah lokasi pemakaman.
Adapun kendaraan dan orang yang memiliki identitas khusus saja bisa masuk ke area pemakaman.
Saking banyaknya warga yang datang, lalu lintas di depan pintu masuk pemakaman pun tersendat. Hal itu membuat petugas pengamanan disibukkan dengan mengatur warga yang datang dan lalu lintas di sekitar.
Lokasi pemakanan Eril bukanlah permakaman umum, melainkan untuk keluarga yang sudah dipersiapkan keluarga Ridwan Kamil beberapa waktu sebelumnya yang menyatu dengan proyek masjid atau Islamic Center.
Lokasi permakaman itu berada di di Jalan Raya Banjaran-Pangalengan atau berjarak sekitar 30 kilometer dari Gedung Pakuan jika menggunakan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja).
Selain keluarga, sejumlah pimpinan daerah di Jawa Barat juga hadir dalam proses pemakaman. Tidak hanya itu, rekan-rekan Eril di komunitas Jabar Bergerak Zillenial juga terlihat menghadiri prosesi pemakaman.
Namun, saat proses memasukkan Eril ke liang kubur, kecuali keluarga almarhum, yang lain diminta untuk menunggu di tenda yang telah disiapkan.
Selain itu, usai prosesi pemakaman, Ibunda Eril, Atalia Praratya, meminta agar warga untuk berziarah ke makam keesokan harinya.
"Untuk menghindari kemacetan dan [agar] ziarah yang lebih nyaman, kami mengimbau agar para peziarah datang di hari-hari berikutnya," tulis Atalia di akun media sosialnya.
Sebagai informasi, Eril dinyatakan hilang di Sungai Aare, Swiss pada Kamis (26/5). Jasad Eril ditemukan pada Rabu (8/6), setelah dilakukan pencarian oleh otoritas setempat selama beberapa hari. Adapun lokasi penemuan jasad berada di di area pintu air Engehalde atau sekitar 3,2 km dari titik terakhir Eril terlihat.
(hyg, dmi, pop/kid)