Penyebab Banjir Surabaya Disebut karena Hujan dan Pasang Air Laut
Wilayah Surabaya dan sekitarnya, Jawa Timur, tergenang banjir pada Senin (13/6).
Diketahui, selain karena intensitas hujan yang lebat pada Senin (13/6), banjir yang merendam sejumkah kawasan Surabaya, disebut juga merupakan dampak dari pasangnya air laut atau banjir rob.
Sejumlah jalan yang terendam banjir yakni kawasan Rungkut Madya, Gunung Anyar, Kedung Baruk, Kalirungkut, Nginden, Medokan Ayu, Pandugo dan sejumlah wilayah lainnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan. Namun banjir tidak bisa langsung dibuang ke laut karena air laut sedang pasang.
"Iya karena hujannya dari jam satu dini hari, pas momennya airnya pasang (banjir rob). Ini bukan hal yang biasa," kata Ridwan dikonfirmasi awakmedia.
Lihat Juga : |
Ridwan menyebut, rob membuat proses penyedotan air melalui pompa, dan dibuang melalui saluran Sungai Wonorejk menjadi terhambat.
"Air tidak bisa dibuang ke laut, genangan muncul. Sampai sekarang karena masih ada rob," ujarnya.
Meski demikian pihaknya memprediksi bahwa air pasang akan segera surut. Dan banjir berangsur telah tertangani.
Seperti diketahui, sejumlah jalanan di Kota Surabaya dilaporkan terendam banjir, Senin pagi. Akibatnya warga yang hendak memulai aktivitasnya pun terganggu.
Sejumlah jalan Surabaya yang terpantau banjir yakni kawasan Rungkut Madya, Gunung Anyar, Kedung Baruk, Kalirungkut, Nginden dan sejumlah wilayah lainnya.
Salah seorang pelajar, Annisa Amalia (17), terpaksa harus melewati jalan yang banjir setinggi 30 sentimeter, di wilayah Nginden untuk mencapai sekolahnya.
"Nggak ekspektasi jalanan banjir, sepeda motor saya dan teman-teman mogok, sepatu dan seragam juga basah jadinya," kata Annisa saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Sutanto, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin mengguyur Surabaya pukul 01.30 - 06.00 WIB, dini hari tadi.
"Hujan terjadi di Kota Surabaya wilayah Gunung Anyar dan meluas ke kawasan sekitarnya, juga di Kabupaten Sidoarjo wilayah Sedati," ucapnya.
Di saat yang sama, wilayah pesisir Surabaya dan sekitarnya terendam pasang air laut atau banjir rob. Air mencapai daratan dengan ketinggian 20-40 centimeter.
Kordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno, mengatakan salah satu wilayah yang terendam banjir rob yakni kawasan Kalimas Surabaya.
"Nggih benar. Banjir rob terjadi di wilayah Kalimas Surabaya, ketinggian di daratan kurang lebih 20 sampai 40 sentimeter," kata Sutarno kepada CNNIndonesia.com.
Selain di wilayah Kalimas atau Pelabuhan Surabaya. Banjir rob juga melanda pesisir Surabaya Timur dan Surabaya Barat.
Sutarno menyebut muka air terpantau mulai naik sebelum pukul 09.00 WIB tadi. Dan diprediksi surut pada pukul 13.00 WIB siang nanti.
Sutarno mengatakan banjir rob ini juga mengakibatkan terganggunya aktivitas di pelabuhan, transportasi di sekitar pesisir, hingga petani tambak garam dan perikanan.
Ia meminta masyarakat tetap waspda hingga beberapa hari kedepan. Sebab banjir rob diprediksi terjadi mulai 13 Juni hingga 17 Juni mendatang.
"Diprediksi dari 13-17 Juni masi akan terjadi," ucapnya.
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan kenaikan muka air laut, hingga air yang pasang tersebut menggenangi daratan. Banjir ini diakibatkan oleh terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari ketinggian daratan.
(frd/kid)