Orang Tua Santri Pasrah Aktivitas Ponpes Khilafatul Muslimin Disetop

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2022 11:43 WIB
Sejumlah santri Khilafatul Muslimin bersiap menaiki bus untuk pulang di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022). Pengurus pesantren memulangkan semua santri karena pendidikan ditutup sementara setelah adanya penolakan dari warga dan rapat dengan pihak Kelurahan di wilayah tersebut. (Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Orang tua santri mengaku pasrah dengan penghentian aktivitas Pondok Pesantren Ukhuwwah Islamiyah (PPUI) Khilafatul Muslimin di Bekasi, Jawa Barat. Saat ini para santri pun dipulangkan.

Salah satu orang tua santri, Muji, mengaku dihubungi oleh pihak pesantren untuk segera menjemput anaknya.

"Kita dihubungin untuk menjemput anak karena petugas dari kecamatan sudah datang [ke ponpes] untuk klarifikasi, supaya psikologis dan sosial anak tidak terganggu," kata Muji kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/6).

Muji pun langsung menjemput anaknya yang menempuh pendidikan di pesantren itu. Menurutnya, selama ini pendidikan di pesantren itu tidak keluar dari ajaran-ajaran Islam.

Ia mengaku pasrah jika kegiatan di pesantren itu diputuskan untuk dihentikan sementara.

"Saya kembali kepada apa yang saya dapat di Khilafatul Muslimin, saya tidak mencari siapa yang benar, siapa yang salah, saya kembalikan kepada Allah, pasrah aja," ucapnya.

Jika nantinya pesantren Khilafatul Muslimin tidak dibuka lagi, ia mengatakan kemungkinan akan menyekolahkan anaknya di sekolah umum.

"Kalau kita kan mengedepankan ibadah, dimana saja kalau itu tidak keluar dari koridor syariat, ya bisa saja," kata dia.

Salah seorang guru di pesantren tersebut Aziz Nur Dzikri mengaku kecewa sekaligus pasrah dengan penutupan pesantren itu.

Namun, kata dia, tindakan itu diambil salah satunya untuk menjaga psikologis anak-anak seiring dengan banyaknya peristiwa terkait Khilafatul Muslimin beberapa waktu belakangan.

"Adalah perasaan kayak kecewa, cuma mau bagaimana lagi, dipulangkan untuk anak-anak ini karena takut psikologisnya terganggu," kata Aziz.

PPUI Khilafatul Muslimin di Bekasi, Jawa Barat sebelumnya diminta untuk menghentikan aktivitas. Pihak pesantren pun mulai memulangkan para santri.

Pengurus Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Djhonny Pahamsah alias Abu Salma mengatakan pada Kamis, pihaknya diundang oleh pihak kecamatan untuk menjelaskan soal adanya spanduk penolakan di sekitar pesantren.

Dalam pertemuan itu, juga digali soal legalitas pesantren tersebut. Berdasarkan rapat, aktivitas pesantren diminta untuk dihentikan. Seiring hal itu, pihak pesantren pun memutuskan untuk memulangkan santri.

"Sebenarnya dari Pak Camat tidak disuruh pulang (santri) karena mengingat biaya, tetapi atas dasar inisiatif ponpes supaya lebih kondusif diarahkan untuk pulang dan ini mungkin yang terdekat, yang jauh butuh biaya," kata Abu.

(yoa/tsa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK