Polisi menolak laporan yang dilayangkan oleh Dharmapala Nusantara terhadap mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo.
Kuasa hukum pelapor, Antoni mengatakan laporan pihaknya itu ditolak karena kepolisian telah menerima laporan dalam kasus yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa laporan tadi tidak diterima, karena ternyata pada 16 Juni kemarin sudah ada yang melapor dengan kasus yang sama, terhadap orang yang sama, pasal yang sama kita laporkan, sehingga tidak bisa diproses," kata Antoni Polda Metro Jaya, Jumat (17/6).
Kendati demikian, Antoni tak membeberkan siapa orang yang telah melaporkan Roy lebih dulu ke Polda Metro Jaya. Pihak kepolisian, kata dia, juga tidak mengungkapkannya karena bersifat rahasia.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum DPP Dharmapala Nusantara, Kevin Wu menyampaikan apresiasi bahwa sudah ada pihak yang lebih dulu melaporkan Roy ke polisi.
Kata dia, pihaknya akan turut serta mengawal proses hukum atas laporan terhadap Roy yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
"Kami juga mengapresiasi kelompok masyarakat yang juga telah inisiatif lebuh awal. Karena ini sudah menjadi satu isu yang meresahkan. Jadi kalau langkah seperti ini dibiarkan menjadi viral tanpa ada proses hukum tentu ini proses pendidikan yang tidak baik buat generasi muda kita," tuturnya.
Sebelummya, Roy Suryo juga melaporkan pengunggah pertama fotostupa Candi Borobudur yang diedit mirip wajah Presiden Joko Widodo ke Polda Metro Jaya. Laporan terdaftar dengan nomor LP/B/2970/VI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 16 Juni 2022.
Laporan terhadap tiga akun media sosial itu terkait dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian sebagaimana diatur dalam Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.
Usai membuat laporan, Roy turut menyampaikan penyesalan atas unggahan yang ia buat dan meminta maaf kepada seluruh umat Budha ataupun pihak lain yang terkena imbas atas hal ini.
"Sekali lagi ya saya akui ketika itu terjadi, aduh saya memang menyesal juga ya gitu karena ini sudah mencederai sebagian dari masyarakat Indonesia terutama umat Budha," kata Roy.
"Untuk seluruh masyarakat Indonesia saya juga mohon maaf kalau misalnya ini terjadi kegaduhan yang ada," lanjutnya.
(dis/pmg)