Massa Aksi Bela Nabi Bubar Usai Gagal Masuk dan Temui Dubes India

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2022 18:54 WIB
Berdasarkan pantauan, sebelum bubar perwakilan massa sempat ada yang masuk ke dalam kawasan Kedubes India namun tak bisa bertemu dengan diplomat tersebut. (CNN Indonesia/Cintya Faliana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Massa aksi Bela Nabi Muhammad SAW dari kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Persaudaraan Islam (FPI) dan GNPF Ulama, membubarkan diri usai gagal bertemu dengan perwakilan Kedutaan Besar India untuk Indonesia di Jakarta, Jumat (17/6) petang.

Pantauan CNNIndonesia.com, usai bernegosiasi dengan aparat, empat perwakilan massa diizinkan masuk ke dalam kawasan yang terdapat kantor Kedubes India. Namun berselang beberapa menit, perwakilan massa itu keluar.

Salah seorang perwakilan massa adalah pengurus Front Persaudaraan Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan saat ke dalam, mereka tidak berhasil bertemu dengan perwakilan Kedubes India.

Perwakilan massa, kata dia, hanya bertemu pemilik gedung tempat Kedubes India menyewa.

"Tadi kita diterima oleh pihak yang menyewakan kemudian mereka sampaikan bahwa aspirasinya mereka terima nanti disampaikan," kata Aziz.

Usai keluar, sejumlah perwakilan PA 212, GNPF Ulama dan FPI pun membacakan pernyataan sikap mereka. Setelahnya, orator meminta massa untuk membubarkan diri.

Salah satu pernyataan sikap mereka adalah mengutuk dan mengecam keras sikap Islamofobia yang ditunjukan oleh Rezim berkuasa di India, serta menuntut rezim berkuasa di India untuk menghentikan tindakan diskriminatif terhadap muslim India.

Mereka juga meminta penegakan hukum terhadap pelaku penghinaan kepada Rasulullah SAW yang dilakukan politikus partai penguasa di India.

Hingga pukul 17.30 WIB, massa perlahan telah bubar. Seiring hal itu, aparat kepolisian pun kembali membuka jalur lambat di Jalan Rasuna Said yang sebelumnya ditutup karena dipenuhi massa. Arus lalu lintas pun terpantau ramai lancar.

Aksi ini digelar sebagai protes terhadap pernyataan politikus partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma yang sempat mengomentari kehidupan pribadi Nabi Muhammad dalam debat TV. Pernyataannya itu pun memicu kontroversi di India.

Komentar Sharma itu dianggap sebagai bentuk penghinaan oleh umat Islam. Bahkan, banyak negara mayoritas Islam mengecam pernyataan Sharma, termasuk Indonesia.

Sharma juga sudah dipolisikan karena ucapannya tersebut sehingga menimbulkan ketegangan antarumat agama di India.

Merespons kontroversi ini, Sharma mengatakan komentarnya terkait Nabi Muhammad dilontarkan untuk menanggapi 'ejekan dan rasa tak hormat' yang terus diungkapkan kepada dewa Hindu dalam debat. Ia juga menyampaikan telah menarik kembali ucapannya tersebut.

(yoa/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK