Jalur utama penghubung Cianjur, Jawa Barat menuju wilayah selatan yang berada di Jalan Raya Tanggeung-Sindangbarang amblas sebagian. Tidak ada korban jiwa atau materiil akibat kejadian itu.
Namun pengendara diimbau untuk memilih jalur alternatif. Mengutip Antara, Sabtu (18/6), amblas itu dipicu hujan deras selama lebih dari dua jam di daerah itu.
Hujan menyebabkan di Desa Bojong Petir amblas sepanjang 50 meter. Akibat kejadian itu kendaraan terutama roda empat tidak dapat melintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :UPDATE CORONA 18 JUNI 1.264 Kasus, Empat Hari Beruntun Positif Covid di Atas Seribu Per Hari |
"Saat kejadian arus lalu lintas sedang sepi, sehingga petugas gabungan bersama warga langsung membuat pagar betis agar tidak ada kendaraan yang melintas untuk sementara karena jalan amblas terus meluas," kata Pengamat Ruas Jalan Sukanagara-Sindangbarang UPTD Dinas PU Binamarga Provinsi Jabar Bubun Bunyamin.
Ia menjelaskan sebelum Dinas PU Binamarga bersama warga sempat melihat retakan kecil di titik jalan yang amblas.
Ia menambahkan panjangnya landasan jalan yang amblas, membuat pihaknya harus berkoordinasi dengan kepolisian untuk menutup jalur sementara dan mengarahkan pengendara khusus roda empat ke jalur alternatif. Sedangkan pengendara sepeda motor masih diizinkan melintas namun harus ekstra hati-hati.
"Kami akan upayakan penanganan cepat, kemungkinan pelebaran jalan akan dilakukan ke arah tebing. Untuk penanganan di bagian bawah harus menggunakan bronjong penahan tanah namun membutuhkan waktu lama," katanya.
Kapolsek Tanggeung AKP Deden mengatakan akibat jalan amblas untuk sementara tidak dapat dilalui kendaraan terutama roda empat karena retakan masih terjadi di landasan jalan yang tersisa. Pihaknya mencatat panjang jalan amblas 50 meter dengan kedalaman 50 meter, sedangkan lebar jalan yang amblas sekitar 5 meter.
"Untuk kendaraan roda empat kita arahkan ke jalur alternatif, kalau roda dua masih bisa melintas karena landasan jalan yang tersisa kurang dari empat meter. Namun saat hujan kembali turun tidak ada kendaraan yang boleh melintas," katanya.
Pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan penutupan jalur sementara karena dinas terkait dari provinsi baru melakukan pemetaan penanganan.
"Kami berharap penanganan dapat sesegera mungkin dilakukan karena ini jalur utama yang banyak dilalui kendaraan," katanya.
(antara/agt)