Spanduk Foto Anies Baswedan Bersanding Presiden RI Dipasang Tanpa Izin

CNN Indonesia
Minggu, 19 Jun 2022 15:57 WIB
Spanduk berisi foto Gubernur DKI Anies Baswedan dengan seluruh Presiden Republik Indonesia di Rawamangun, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). ANTARA/HO
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan spanduk berisi foto Gubernur DKI Anies Baswedan bersama seluruh Presiden Republik Indonesia di Rawamangun dipasang tanpa izin.

Saat ini, pihaknya telah pencopotan spanduk yang terpasang di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jalan Pemuda itu, setelah ada laporan dari masyarakat.

"Ada laporan warga soal spanduk di JPO, lalu kita cek, lantas kita cek juga permohonan izinnya masuk atau tidak, ternyata tidak ada (tanpa izin). Jadi, kita tertibkan," kata Budhy, Sabtu (18/6).

Budhy menuturkan pencopotan spanduk itu dilakukan pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 WIB oleh petugas Satpol PP Kecamatan Pulogadung.

Spanduk berwarna merah dan putih itu menampilkan gambar Anies Baswedan bersama deretan Presiden Republik Indonesia mulai dari Ir Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.

Belum diketahui siapa pihak yang memasang spanduk Anies Baswedan dengan seluruh Presiden Republik Indonesia tersebut.

Meski begitu, belum diketahui siapa pihak yang memasang spanduk Anies dengan seluruh Presiden RI tersebut.

"Kami tertibkan karena memasang spanduk di sarana umum tanpa izin melanggar Pasal 52 Peraturan Daerah tahun 2007 tentang Ketertiban Umum," tandas Budhy.

Capres Nasdem

Anies sendiri masuk ke dalam salah satu dari tiga figur yang masuk bakal calon presiden dari Partai Nasdem. Dua figur lainnya yaitu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Rekomendasi hasil Rakernas itu diumumkan langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh, Jumat (17/6). "Pertama, Anies Rasyid Baswedan. Kedua, Muhammad Andika Perkasa. Ketiga, Ganjar Pranowo," Ucap Surya Paloh.

Paloh mengaku akan menunggu waktu yang tepat untuk menentukan satu nama final bakal calon presiden yang diusung.

"Dari tiga nama tadi, kursi presiden hanya ada satu. Kursi hanya satu, seandainya kursi presiden ada dua, Ketum tidak perlu memikirkan apa-apa lagi, UU memilih juga satu," kata dia.

(mrh/lth)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK