Hasto PDIP: Kami Enggak Pernah Membajak Kader Partai Lain

CNN Indonesia
Selasa, 21 Jun 2022 08:02 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak pernah menusuk dari belakang dan membajak kader dari partai lain.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan partainya tidak pernah menusuk dari belakang dan membajak kader dari partai lain.

Pernyataan tersebut berkaitan dengan sikap PDIP yang belum menentukan sikap untuk mengusung capres pada pesta demokrasi 2024 mendatang.

"Secara prinsip, PDI Perjuangan ini selalu mengedepankan semangat gotong royong. Partai lain tahu kalau kita membangun kerja sama, kami enggak pernah menusuk dari belakang. Kami enggak pernah membajak kader dari partai lain apalagi dengan ditakut-takutin masalah hukum misalnya," sindir Hasto dalam siaran CNNIndonesiaTV, Senin (20/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya lebih lanjut sindiran tersebut ditujukan kepada siapa, Hasto kemudian membantah. Dia mengatakan bahwa pernyataan itu bukanlah sindiran.

"Ini kami tidak menyindir. Kami juga enggak berhak membujuk dengan kekuatan kapital, jadi kami bergerak dengan keyakinan. Kami ini merangkul di dalam berpolitik. Nah sehingga di dalam politik yang merangkul itulah kami juga membangun kerja sama. Kami punya konsepsi kerja sama," jelas Hasto.

Hasto juga tak menyebutkan secara spesifik, partai yang akan diajak kerja sama dengan partai berlogo kepala banteng itu pada Pemilu 2024. Kendati demikian, ia mengatakan partai-partai tersebut ialah yang memiliki akar sejarah di dalam membangun Republik Indonesia sejak masa sebelum merdeka.

Selain itu, Hasto juga sempat memberikan contoh pada pengalaman periode pertama Presiden Jokowi. Ia mengatakan kekuatan dukungan rakyat saja tidak cukup tanpa dukungan dari parlemen.

Berbekal kesadaran itu, kata dia, PDIP menjalin hubungan baik dengan prinsip kepercayaan dan saling menghormati.

"Kesadaran itulah yang membuat kami menjalin hubungan baik, dengan trust, dengan saling menghormati. Kami menilai positif pertemuan yang dilakukan oleh Golkar, oleh PAN, oleh PPP. Pertemuan kemudian dari Gerindra dengan PKB itukan silaturahim politik, yang menurut kami bagus di dalam tradisi demokrasi kita," terang dia.

PDIP, kata dia, juga melakukan hal yang sama. Namun saat ini, skala prioritas saat ini adalah menjawab kebutuhan rakyat terlebih dahulu dan mendorong agar pemerintahan pak Jokowi dan Ma'ruf itu betul-betul membangun legacy yang terbaik untuk di masa depan.

Partai NasDem sebelumnya telah mengumumkan tiga nama yang menjadi bakal calon presiden (capres) rekomendasi hasil rapat kerja nasional (Rakernas). Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Salah satu dari tiga nama itu, yakni Ganjar, merupakan kader PDIP aktif.

Adapun rekomendasi hasil Rakernas tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum Surya Paloh.

"Pertama, Anies Rasyid Baswedan. Kedua, Muhammad Andika Perkasa. Ketiga, Ganjar Pranowo," kata Surya Paloh, Jumat (17/6).

(pop/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER